Donald Trump: Iran Pelakunya!

Sabtu, 15 Juni 2019 – 19:13 WIB
Donald Trump. Foto: Josh Edelson/AFP

jpnn.com, WASHINGTON - Iran kian tersudut. Kemarin, Jumat (14/6) Komando Pusat AS (Centcom) merilis video hitam putih yang diklaim sebagai perahu patroli Iran. Awak di perahu tersebut tengah mengambil sesuatu di kapal tanker Kokuka Courageous.

Versi Centcom, itulah limpet mine yang gagal meledak. Limpet mine semacam ranjau yang digunakan untuk menyerang kapal. Ia memiliki magnet yang bisa melekat di kapal sasarannya.

BACA JUGA: Donald Trump Geram Atas Perlakuan India ke Harley Davidson

''Iran yang melakukannya,'' ungkap Presiden AS Donald Trump saat diwawancarai program Fox & Friends beberapa jam setelah Centcom merilis video. AS sebelumnya juga menuding Iran di balik penyerangan empat kapal tanker pada Mei lalu.

Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Mike Pompeo memperingatkan Iran untuk tidak macam-macam. AS akan membela kepentingan regional. Mayoritas kapal tanker yang diserang selama dua bulan ini adalah milik negara-negara yang menjadi sekutu AS. Gara-gara serangan tersebut, harga minyak melonjak tajam.

BACA JUGA: Trump Umbar Puji-pujian untuk Kim Jong Un

Iran langsung membantah tudingan tersebut. Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut AS sebagai ancaman serius terhadap stabilitas global. Selama dua tahun ini, Washington telah menggunakan sumber daya ekonomi, finansial, dan militer untuk melakukan pendekatan yang agresif.

Sementara itu, Menlu Iran Mohammad Javad Zarif menegaskan bahwa AS langsung membuat kesimpulan tanpa menunjukkan bukti-bukti yang faktual. Iran memang bisa berkelit karena video yang dirilis Centcom sedikit buram. Zarif menuding AS sengaja melakukannya sebagai bentuk sabotase diplomasi. Sebab, saat ini Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berkunjung ke Iran.

BACA JUGA: Kembali Tebar Ancaman, Donald Trump Beri Meksiko Waktu 45 Hari

Kokuka Courageous dioperasikan Bernhard Schulte Shipmanagement dan mengangkut metanol milik perusahaan Jepang Kokuka Sangyo. Kapal itu membawa 25 ribu ton metanol dari Arab Saudi menuju Singapura. Serangan di lambung kapal tersebut mengakibatkan kebakaran di ruang mesin. Untungnya, seluruh kru selamat. Kapal itu dua kali diserang sebelum kru kapal menyelamatkan diri.

Kapal lain yang diserang pada hari yang sama adalah Front Altair milik Norwegia. Kapal tersebut membawa 75 ribu ton minyak nafta dari Uni Emirat Arab (UEA) menuju Taiwan. Sebanyak 23 kru mereka diselamatkan kapal kargo Hyundai Dubai. Sejauh ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. (sha/c14/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiongkok Desak Perusahaan AS Lawan Kebijakan Trump


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler