jpnn.com, WASHINGTON - Lagi-lagi Presiden AS Donald Trump menyatakan rasa cintanya kepada Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un. Selasa lalu dia pamer kepada media bahwa surat dari putra mendiang Kim Jong-il itu datang lagi.
"Saya tak bisa mengungkap isi yang pribadi. Yang jelas, dia menepati janjinya," ujar ayah Ivanka itu menurut Agence France-Presse.
BACA JUGA: Kembali Tebar Ancaman, Donald Trump Beri Meksiko Waktu 45 Hari
Inti surat itu, ungkap Trump, merupakan penjelasan dari Kim Jong-un mengenai uji coba rudal yang diadakan bulan lalu. Menurut Jong-un, dia tak melakukan uji coba senjata nuklir atau misil jarak jauh. Yang dilakukan hanyalah menembakkan senjata jarak pendek.
"Tentu saja itu dua hal yang berbeda," tegas Trump.
BACA JUGA: Rezim Kim Jong Un Paksa Bocah 7 Tahun Menonton Keluarganya Dihukum Mati
Semua itu berujung pada kesimpulan: negosiasi berjalan baik-baik saja. Trump siap untuk melakukan pertemuan ketiga dengan pengusaha Pyongyang. Dia seakan lupa bahwa pertemuan keduanya di Hanoi Februari berakhir masam.
Dia juga sepertinya tutup telinga terhadap komentar penasihat keamanan AS John Bolton beberapa jam sebelumnya. Di hari yang sama, Bolton kembali menegaskan bahwa Korea Utara tak menunjukkan komitmen yang diinginkan AS. Karena itu, sampai saat ini AS belum bisa melonggarkan sanksi mereka.
BACA JUGA: Tiongkok Desak Perusahaan AS Lawan Kebijakan Trump
"Mereka sudah berjanji tidak akan melakukan tes rudal balistik. Mereka juga sudah terbukti mengembangkan senjata," ungkapnya kepada Wall Street Journal.
Sikap Trump yang seakan terpincut kepada Jong-un itu sudah berlangsung lama. Mei lalu, saat Korut baru saja menembakkan rudal, Bolton secara tegas menyebut bahwa aksi itu melanggar resolusi PBB. Tapi, suami Melania tersebut justru melontarkan tanggapan yang mengagetkan.
"Orang-orang di sekitar saya boleh bilang bahwa itu adalah pelanggaran. Tapi, pendapat saya berbeda," ucapnya.
Jika mengungkit suami Ri Sol-ju, pujian rasanya tak pernah berhenti dari Trump. Dia bahkan mengungkit tentang tahanan perang dan jenazah yang sudah dikembalikan Korut. (bil/c10/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sedikit Ngawur, Kebijakan Trump Berpotensi Jadi Senjata Makan Tuan
Redaktur & Reporter : Adil