Donald Trump Masih Pengin Perang di Yaman

Kamis, 18 April 2019 – 17:48 WIB
Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato State of the Union di depan Kongres. Foto: AFP

jpnn.com, WASHINGTON - Presiden AS Donald Trump tak mau mengakhiri perang di Yaman. Kemarin, Rabu (17/4) dia menggunakan hak vetonya untuk menolak resolusi yang diajukan Kongres agar AS tak lagi terlibat dalam perang Yaman. Perang yang sudah berlangsung selama 4 tahun itu telah merenggut setidaknya 10 ribu nyawa dan membuat ribuan penduduk kelaparan.

”Resolusi ini tidak perlu dan merupakan usaha yang berbahaya untuk melemahkan otoritas konstitusional saya,” ujar Trump seperti dikutip AFP. Dia juga menegaskan bahwa resolusi itu bisa membahayakan nyawa penduduk dan militer AS saat ini dan di kemudian hari.

BACA JUGA: Terungkap, Donald Trump Tak Mau Palestina Merdeka

Pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) langsung menyambut baik keputusan suami Melania tersebut. Menteri Luar Negeri UEA Anwar Gargash menyebut yang dilakukan Trump sudah tepat. Itu menunjukkan sinyal positif AS pada para sekutunya. Tapi, bagi para pemberontak Houthi, tindakan Trump menunjukkan hal lain.

”Veto itu membuktikan bahwa AS tidak hanya terlibat dalam perang Yaman, tapi juga menjadi pihak di balik keputusan untuk memulai perang,” tegas Juru Bicara Houthi Mohammed Abdelsalam. (sha/c25/dos)

BACA JUGA: Berkicau soal Kebakaran Notre Dame, Donald Trump Disemprot Warganet

BACA JUGA: Tertangkap Menyusup Properti Trump, Perempuan Ini Diduga Mata-Mata Tiongkok

BACA ARTIKEL LAINNYA... Parlemen Minta AS Tinggalkan Koalisi Saudi di Yaman


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler