Donald Trump Pengin Tes COVID-19 Diperlambat agar Angkanya Tak Meningkat

Minggu, 21 Juni 2020 – 21:52 WIB
Presiden AS Donald Trump. Foto: Reuters

jpnn.com, OKLAHOMA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku telah meminta para pejabat di negerinya memperlambat upaya tes virus corona baru.

Alasannya, menggencarkan tes hanya akan menambah temuan tentang tentang kasus baru virus penyebab COVID-19 itu.

BACA JUGA: Oklahoma Diguncang Gempa Bumi Usai Donald Trump Gelar Kampanye

Trump menyatakan itu dalam kampanyenya di Tulsa, Oklahoma, Sabtu (20/6). Menurutnya, sekitar 25 juta warga AS telah menjalani tes COVID-19, sebuah angka yang jauh di atas negara lain.

“Ketika Anda melakukan pengujian sejauh itu, Anda akan menemukan lebih banyak orang, Anda akan menemukan lebih banyak kasus,” ujar Trump di depan ribuan pendukungnya yang sebagian besar tak bermasker.

BACA JUGA: Kampanye Perdana Donald Trump di Masa Pandemi Sepi Peminat

“Jadi saya katakan kepada orang-orang saya, tolong, perlambat pengujian,” lanjutnya.

Trump menegaskan bahwa langkahnya menutup pintu untuk pengunjung dari Tiongkok dan Eropa telah membantu dalam menyelamatkan ratusan ribu nyawa warga AS. Namun, kata Trump, media yang kerap menyampaikan berita palsu tidak memberikan kredit atas kinerjanya yang menurutnya fenomenal.

BACA JUGA: Analisis Menlu Iran soal Peluang Donald Trump di Pilpres Mendatang

Selain itu, Trump dalam pidatonya juga menyebut COVID-19 dengan istilah Kung Flu dan Chinese Virus. “Nama itu (COVID-19) makin jauh dari China,” katanya.

Sementatra Gedung Putih menyatakan bahwa pernyataan Presiden ke-45 AS itu soal memperlambat pengujian COVID-19 bukan hal serius. Menurut pejabat Gedung Putih, Trump cuma bercanda.

“Dia jelas-jelas bergurau. Kita memimpin di dunia dalam hal pengujian dan telah melakukannya pada lebih dari 25 juta orang,” ujar pernyataan tersebut.

Data Reuters memperlihatkan hingga Minggu (21/6) sudah ada 2.263.791 kasus COVID-19 di AS. Adapun angka kematiannnya sudah mencapai 119.630 jiwa.(jpost/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler