Donald Trump Sebentar Lagi Tamat, Ribuan Imigran Serbu Perbatasan Amerika Serikat

Sabtu, 16 Januari 2021 – 18:43 WIB
Imigran Amerika Selatan kocar kacir menghindari gas air mata di perbatasan Meksiko - Amerika Serikat. Foto: Reuters

jpnn.com, HONDURAS - Kekalahan Donald Trump pada pemilu presiden November tahun lalu tampaknya memberi semangat baru kepada warga Amerika Tengah yang ingin mencari penghidupan lebih baik di Amerika Serikat.  

Beberapa hari menjelang pelantikan Joe Biden sebagai presiden AS yang baru, mereka bergerak menuju tanah harapan tersebut.

BACA JUGA: Donald Trump Jadi Presiden AS Pertama Dalam Sejarah yang Dimakzulkan Dua Kali

Sekitar 6.500 imigran asal Honduras memulai perjalanan bersama-sama, yang dikenal dengan Viacrucis del Migrante (migrant caravan), menuju Amerika Serikat dan akan melewati beberapa negara seperti Guatemala dan Meksiko, Jumat malam (15/1).

Namun, rombongan imigran itu sempat bentrok dengan petugas di perbatasan saat mereka berusaha keluar dari Honduras menuju Guatemala.

BACA JUGA: Donald Trump Benar-Benar Memalukan, Belum Ada Presiden Amerika Seperti Dia

Otoritas di Guatemala memprediksi sekitar 6.500 imigran dari Honduras akan berjalan kaki ke arah utara demi menjejakkan kaki di Amerika Serikat.

Rombongan imigran itu berupaya menembus perbatasan, meskipun militer Guatemala telah menangkap ratusan imigran, termasuk sejumlah keluarga bersama anak-anaknya.

BACA JUGA: Kerusuhan di Washington, Donald Trump Akhirnya Mengaku Salah

Juru bicara otoritas keimigrasian Guatemala, Alejandra Mena, memprediksi ada sekitar 6.500 imigran asal Honduras yang berjalan kaki menuju wilayah utara. Sekitar 3.000 sampai 3.500 di antaranya telah tiba di Guatemala.

Seorang polisi di Honduras, saat diwawancarai saluran televisi setempat mengatakan "kurang lebih ada 5.000 orang" telah melewati titik pemeriksaan di sepanjang jalan utama dan saat ini mereka telah berkumpul jadi satu rombongan besar.

Kementerian Keamanan Honduras belum menanggapi pertanyaan terkait migrasi massal tersebut.

Sebuah rekaman video menunjukkan ratusan warga Honduras bernyanyi dan mengibarkan bendera Honduras saat mereka berjalan melewati perbatasan El Florido menuju wilayah Guatemala.

Rombongan migrasi pertama dari Honduras itu muncul kurang dari satu minggu sebelum presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden, resmi menjabat pada Rabu minggu depan (20/1).

Biden berjanji ia akan meluncurkan kebijakan yang humanis untuk para imigran. Kebijakan itu nantinya akan berbeda dari langkah keras Trump.

Guatemala, Honduras, El Savador, dan Meksiko saat ini bekerja sama untuk mencegah migrasi tidak berizin tersebut.

Bagi beberapa pihak, upaya bersama di negara-negara itu akan mempermudah Biden. Beberapa penasihatnya sempat khawatir terhadap tingginya jumlah migran yang tiba di AS pada periode awal pemerintahannya nanti. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler