Kerusuhan di Washington, Donald Trump Akhirnya Mengaku Salah

Rabu, 13 Januari 2021 – 05:45 WIB
Para pendukung Donald Trump menyerbu Gedung Kongres AS, Capitol, di Washington, Amerika Serikat, Rabu (6/1). ANTARA/REUTERS/Shannon Stapleton/tm

jpnn.com, WASHINGTON DC - Presiden AS Donald Trump mengakui bahwa ia memikul sebagian tanggung jawab atas kerusuhan yang terjadi di Gedung Capitol AS pada pekan lalu.

Hal itu disampaikan pemimpin Partai Republik di Kongres, Kevin McCarthy, demikian menurut keterangan dua sumber yang mengetahui hal itu.

BACA JUGA: Arnold Schwarzenegger: Donald Trump Presiden AS Terburuk yang Pernah Ada

McCarthy menyatakan kepada para anggota kongres Partai Republik, Senin (11/1), dengan membagikan isi percakapan telepon dirinya dengan Trump. Kebanyakan anggota Partai Republik itu masih terbagi dalam kubu yang berbeda mengenai penyerbuan Capitol, kata narasumber.

"Saya sudah yakinkan kepada presiden. Beliau bertanggung jawab atas kata-katanya dan sikapnya," kata McCarthy, dikutip dari pernyataan salah satu sumber.

BACA JUGA: Serikat Pekerja Paksa YouTube Blokir Donald Trump

"Saya bertanya secara personal kepada beliau apakah beliau memegang tanggung jawab atas apa yang terjadi, apakah beliau merasa prihatin dengan apa yang terjadi. Beliau mengatakan kepada saya bahwa beliau bertanggung jawab sebagian atas hal yang terjadi."

McCarthy juga menyebut bahwa ia meminta Trump untuk menelepon Biden, dengan menirukan ucapannya kepada Trump: "Saya meminta Anda secara personal. Teleponlah Joe Biden. Demi bangsa ini."

BACA JUGA: Politik AS Masih Panas, Presiden Trump Dapat Julukan Teroris Domestik

Pada Rabu (6/1), ribuan pendukung Trump menerobos Gedung Kongres AS sehingga memaksa para anggota kongres--yang tengah melakukan proses pengesahan kemenangan Joe Biden dalam pemilu--untuk bersembunyi menyelamatkan diri.

Peristiwa kekerasan terjadi sesaat setelah Trump meminta para pendukungnya untuk melakukan mars ke Gedung Capitol ketika mereka berunjuk rasa di mana Trump kembali menyatakan klaim keliru bahwa dirinya dicurangi dalam pemilu.

Usai peristiwa tersebut, Trump awalnya menolak seruan agar dirinya mengutuk aksi itu dan mengulang lagi klaim soal kecurangan pemilu, serta menyebut bahwa pendukungnya yang terlibat penyerbuan Gedung Kongres itu "sangat spesial."

Sehari kemudian, Trump menyebut kekerasan dalam aksi itu sebagai "sebuah serangan yang mengerikan" dan berjanji untuk bekerja agar terjadi pemindahan kekuasaan yang lancar walaupun ia belum juga mengakui kekalahannya dalam pemilu. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler