Donald Trump Tempuh Berbagai Cara Agar Bisa Pukul Tiongkok

Kamis, 14 Mei 2020 – 12:57 WIB
Presiden AS Donald Trump. Foto: Reuters

jpnn.com - Hubungan Amerika Serikat dengan Tiongkok terus memanas. Presiden AS Donald Trump tak lelah mencari cara agar bisa menghukum Tiongkok terkait virus corona.

Mengutip AFP, senator AS dari Partai Republik menggodok rancangan undang-undang yang memungkinkan Trump menjatuhkan sanksi kepada Tiongkok.

BACA JUGA: Hasil Survei Terbaru: Elektabilitas Donald Trump Bonyok Dihajar Virus Corona

Menurut Partai Republik, Trump bisa menjatuhkan sanksi kepada Tiongkok melalui UU Pertanggungjawaban Covid-19, jika mereka kekeh tak mau bertanggung jawab penuh atas pandemi corona.

Melalui UU itu, Trump bisa membekukan aset, larangan perjalanan, dan pencabutan visa, serta membatasi akses bisnis Tiongkok ke pembiayaan bank AS dan pasar modal.

BACA JUGA: AS dan Tiongkok Terlibat Aksi Saling Balas, Makin Panas

Sejauh ini, Trump dkk bersikeras bahwa Tiongkok bersalah dan berada di balik pandemi corona ini.

Tiongkok juga dituding telah berbohong mengenai asal-usul dan penyebaran virus corona, hingga menyebabkan kerugian di seluruh dunia.

BACA JUGA: Razikin: Mengapa Pak Luhut Ngotot Memasukkan 500 TKA China?

Terutama soal informasi laboratorium di Wuhan. Berulangkali AS mengaku memiliki bukti kuat virus corona berasal dari lab tersebut, meskipun tuduhan ini ikut dibantah oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Partai Komunis Tiongkok harus bertanggung jawab atas peran yang mereka mainkan dalam pandemi ini," kata Senator Jim Inhofe kepada AFP.

UU Pertanggungjawaban Covid-19 mendorong Trump maksimal dua bulan bisa memperlihatkan hasil investigasi bahwa Tiongkok di balik pandemi ini.

Penyelidikan tersebut dipimpin oleh Amerika Serikat dan sekutunya, atau badan PBB seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Selain itu, UU juga mendesak Tiongkok untuk membebaskan aktivis Hong Kong yang ditahan. (AFP/mg8/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler