Dongrak Elektabilitas Prabowo agar Menang Pilpres 2019

Senin, 05 Desember 2016 – 13:15 WIB
Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto. Foto: Raka Denny/dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Genderang pertarungan memperebutkan kursi presiden periode 2019 -2024 mulai ditabuh.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali diusung sebagai calon presiden untuk Pilpres 2019.

BACA JUGA: Begini Strategi Pencarian Korban Pesawat Skytruck Hari Ini

Gerindra akan memanfaatkan waktu kurang tiga tahun untuk mendongkrak elektabilitas Prabowo, yang pada pilpres 2014 dikalahkan Joko Widodo.

Keputusan mengusung kembali Prabowo sebagai capres disampaikan dalam kongres organisasi pemuda Partai Gerindra, Tunas Indonesia Raya (Tidar).

BACA JUGA: Mantan Ketua PPATK Ini Enggan Beberkan Total Hartanya yang Bertambah

Keputusan tersebut diambil setelah organisasi sayap Partai Gerindra itu menggelar kongres selama tiga hari di Surabaya, Jawa Timur.

"Tidak hanya mengusung dan mendukung, tapi juga memenangkan Prabowo Subianto sebagai Presiden periode mendatang," ujar Ketua Umum Tidar, Aryo Djojohadikusumo, di sela kongres, Minggu (4/12).

BACA JUGA: Komentar Hary Tanoe soal Aksi Bela Islam

Menurut dia, selaku sayap organisasi, sudah merupakan kewajiban untuk memenangkan siapapun calon pemimpin yang diusung partainya.

"Pak Prabowo yang pada Pemilihan Presiden 2014 harus mengakui Joko Widodo sehingga pada 2019 kami harus lebih berusaha bekerja semaksimal mungkin mengantar dan memenangkannya," ucap anggota Komisi VII DPR tersebut.

Aryo optimistis dengan persiapan yang lebih baik akan mampu bekerja lebih dibandingkan sebelumnya.

Termasuk sumber daya manusia dan kader yang dimiliki Tidar sebagai organisasi pemuda di bawah naungan Gerindra.

Proses kaderisasi di Tidar, kata dia, semakin dipacu untuk bekerja lebih cepat dan efektif dalam mencetak kader muda sebagai dukungan pada kinerja serta program Gerindra selaku induk organisasi.

"Kader Tidar sekarang ini tercatat sebanyak 12 orang duduk di kursi DPR serta ratusan orang di DPRD Idan II. Ini membuktikan kader-kader Tidar sangat berkualitas dan siap membawa Prabowo sebagai Presiden," katanya, seperti diberitakan RMOL.

Kongres kedua yang digelar 3-4 Desember 2016 di Hotel Singgasana Surabaya tersebut, agenda utamanya adalah memilih ketua umum periode 2016-2021.

Selain itu, kongres juga dimanfaatkan sebagai momen evaluasi hasil kerja dan menggali potensi yang dimiliki setiap kader agar semakin berperan dalam politik di masa depan.

Saat mengunjungi kediaman Prabowo Subianto akhir Oktober lalu, Presiden Jokowi sempat menyinggung soal pemilu.

Setelah rivalitas hebat pada pilpres, kata Jokowi, dirinya dan Prabowo bahu-membahu membangun negara. Tak hanya dari satu sisi, tetapi dari segala penjuru.

Dia kembali menekankan bahwa demokrasi tak harus bermusuhan.

Walau demikian, menurut Jokowi, rivalitas bisa kembali ke titik puncak pada 2019 nanti, saat pilpres dihelat.

"Mungkin 2019 bisa saja ada rivalitas lagi. Namun, setelah itu, bahu-membahu lagi," ujar Jokowi.

Dalam sebuah acara wawancara dengan sebuah stasiun televisi swasta belum lama ini, Prabowo memberi pernyataan mengenai kemungkinan maju pada Pilpres 2019 mendatang.

"Dalam politik, 2 tahun atau 2,5 tahun itu age of eternity. Kemungkinannya panjang. Dinamikanya banyak sekali," kata Prabowo. (RMOL/JPNN)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua GNPF MUI Dipuji Netizen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler