Doni Monardo Sampaikan Pesan Penting Jokowi untuk Masyarakat

Rabu, 21 Oktober 2020 – 15:16 WIB
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kepala BNPB Letnan Jenderal Doni Monardo menyampaikan pesan penting dari Presiden Joko Widodo untuk masyarakat Indonesia dalam menghadapi Covid-19.

Presiden menekankan bahwa vaksin dan obat yang paling efektif adalah mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

BACA JUGA: Polisi Tahan 20 Tersangka Pembakar Halte TransJakarta, Oh Ternyata

"Bapak Presiden mengatakan sebelum vaksin ada, sebelum vaksin efektif digunakan, dan sebelum obat ditemukan, maka vaksin dan obat yang paling efektif adalah patuh kepada protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumuman, serta mencuci tangan sesering mungkin," kata Doni dalam talkshow yang ditayangkan salah satu stasiun televisi swasta nasional, Selasa (20/10) malam.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 itu menyatakan apa yang diminta kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, belum sebanding dengan tugas dan pengorbanan para dokter yang merawat pasien di rumah sakit.

BACA JUGA: Pemerintah Ingatkan Faskes untuk Patuhi Ketentuan Tarif Swab Test

Menurut dia, angka kematikan dokter di Indonesia juga cukup tinggi. "Lebih 130 dokter yang telah wafat," kata Doni.

Bahkan, Doni menegaskan, beberapa di antaranya adalah dokter umum. Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh dokter yang melayani pasien di RS berpotensi untuk terpapar Covid-19.

BACA JUGA: Pujian Bima Arya untuk Presiden Jokowi

Karena itu, Doni mengingatkan bila ingin menjaga aset bangsa yakni para dokter yang berjuang di garis terdepan melawan corona, maka semua pihak harus bekerja keras mengurangi angka kasus Covid-19.

"Sehingga rumah sakit ridak terlalu banyak pasien sehingga dokter punya relaksasi punya kesempatan sehingga dokter pun dengan mudah mempercepat perawatan pasien," ungkap Doni.

Menurutnya, kolaborasi pentahelix sangat dibutuhkan. Kerja sama semua pihak, baik pemerintah pusat, daerah, dan seluruh komponen masyarakat terutama tokoh di daerah, khususnya tokoh agama, sangat diperlukan.

"Karena masih ada 17 persen warga kita yang masih menganggap bahwa Covid-19 tidak mungkin dan sangat tidak mungkin menulari mereka," kata Doni.

Karena itu, Doni menegaskan bahwa pihaknya harus mengikutsertakan komponen masyarakat, termasuk media massa.

"Kami telah kerja sama dengan Dewan Pers, ada 5.800 wartawan nantinya akan bekerja sama untuk melakukan upaya mengubah perilaku masyarak yang masih percaya (Covid-19 tidak mungkin menulari mereka) tersebut," katanya.

Selain itu, lanjut Doni, juga ada pelibatan media mulai televisi, cetak, online, untuk bisa menyusun program-program agar 17 persen masyarakat yang masih belum percaya Covid-19 ini bisa diubah.

"Insyaallah kalau bisa kerja sama dengan baik, semua dapat kendalikan Cobid-19 dengan baik," kata Doni.

"Pemerintah Indonesia hari ini, bangsa Indonesia harus optimistis bahwa kita adalah bangsa pejuang yang mampu mengendalikan Covid-19 dengan baik," pungkas Doni. (boy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler