jpnn.com - JAYAPURA - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali beraksi di Kabupaten Puncak, Papua. Kali ini terjadi tepatnya di Kampung Agenggen, Distrik Sinak, Selasa (15/3) siang sekitar pukul 13.40 WIT.
Penembakan ini memakan korban empat karyawan PT. Modern yang sedang bekerja membuat jalan, tewas dianiaya dan ditembak KKB.
BACA JUGA: Cerita Polisi yang Sangat Mencintai Nyi Blorong, Istri Cantiknya Pun...
Kapolda Papua, Irjen Paulus Waterpauw membenarkan adanya peristiwa ini. Empat karyawan yang tewas yaitu Anis, David, Andi dan Daud. “Keempatnya tewas akibat luka tembak. Selain 4 orang yang tewas, 2 karyawan belum diketahui keberadaannya, sementara satu orang bernama Matius Daan diketahui berhasil menyelamatkan diri,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, di Mapolda Papua, Selasa (15/3).
Selain menembak mati 4 orang karyawan, KKB yang melakukan penyerangan juga membakar dua unit alat berat milik PT. Modern. “Korban bernama Daud yang mengalami luka tembak di kepala dan lengannya dikampak, pasca penyerangan masih hidup dan mengalami kritis. Namun 5 jam kemudian korban menghembuskan napas terakhir, ” tutur Pak Kapolda.
BACA JUGA: Gubernur Cueki Kasus Ketua DPRD yang Nikah 11 Kali
Terkait insiden penyerangan dan penembakan ini, tim gabungan TNI dan Polri yang berjumlah 40 orang telah diturunkan ke TKP. Tim ini menurut Waterpauw selain melakukan pengejaran terhadap pelaku, juga mengevakuasi para korban dan mencari 2 karyawan lainnya yang belum diketahui keberadaannya.
Kapolda Waterpauw belum berani mengungkap dugaan kelompok mana yang melakukan penyerangan ini. Namun sebelum tim gabungan bergerak ke lokasi kejadian, menurut Waterpuaw anggota sempat melihat sekelompok orang yang diduga dipimpin Lekagak melintas di daerah perbukitan.
BACA JUGA: Tolong Pak, Lapas Timika Butuh 10 Sipir
“Jumlahnya cukup banyak dan sempat terdengar dua kali bunyi tembakan. Apakah kelompok yang melintas ini pelakunya, nanti dilihat dari hasil olah TKP,” tandasnya.
Sementara itu, Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf. Teguh Pudji Raharjo mengatakan, TNI telah menurunkan 1 peleton pasukan untuk membantu aparat Kepolisian mengejar para pelaku.
Teguh mengatakan, insiden ini merupakan yang kedua dalam kurun waktu kurang dari satu minggu. “Minggu lalu anggota TNI yang berpatroli yang diserang, kali ini masyarakat yang sedang bekerja membuat jalan,” sesalnya. (jo/nat/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kami dari PPP Tidak Merasa Bersalah
Redaktur : Tim Redaksi