Dor! Dor! Jenazah Barok dan Askar Diangkut ke Palu

Rabu, 17 Mei 2017 – 05:54 WIB
Pasukan Satgas Tinombala berhasil mengevakuasi dua jenazah terduga teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Barok dan Askar, dari lokasi baku tembak. Foto: BUDIYANTO WIHARTO/RADAR SULTENG

jpnn.com, PALU - Dua terduga teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Barok dan Askar, tewas dalam baku tembak dengan Pasukan Satgas Tinombala di pegunungan Desa Kilo Kecamatan Poso Pesisir Utara, Sulteng.

Pasukan Satgas Tinombala juga berhasil mengevakuasi kedua jenazah, dibawa ke Markas Batalyon 714/SM di Desa Maliwuko Kecamatan Lage, Selasa (16/5) pagi, sekitar pukul 09:40 wita.

BACA JUGA: Anggota Satgas Tinombala Bunuh Diri di Masjid

Evakuasi terhadap keduanya yang tewas dalam baku tembak dengan 6 Tim Satgas Tinombala (Yonif 154 Rider dan Kopasus) pada Senin (25/5) pukul 11.30 wita ini dilakukan dengan menggunakan helikopter TNI-AD.

Beberapa saat setelah dilakukan penyerahan jenasah dari TNI ke pihak Polri, pada pukul 10:50 wita jenasah Barok dan Askar langsung diangkut ke RS Bhayangkara di Palu dengan menggunakan dua unit Ambulans milik Polri dengan pengawalan ketat pasukan bersenjata.

BACA JUGA: Vonis Bersihkan Hakim dari Suap, KPK Ajukan Banding

Sayang, seluruh jalannya proses evakuasi jenazah ini dilakukan tertutup untuk media. Sejumlah wartawan yang sejak pagi menunggu kedatangan jenazah di Markas Batalyon 714/SM harus gigit jari karena tidak diperbolehkan meliput dan mengambil gambar hingga batas jarak 100 meter dari markas Batalyon.

Bahkan jadwal penyerahan barang bukti dan pemberian keterangan pers terkait terjadinya baku-tembak teroris vs Satgas Tinombala yang sedianya berlangsung pukul 09.00 wita dibatalkan.

Wartawan pun hanya bisa mengambil gambar saat iring-iringan mobil ambulans pembawa jenazah melintas di jalan Trans Sulawesi dalam Kota Poso.

"Aneh. Kok sekarang susah ya biar cuma mau ambil gambar korban. Padahal dulu mudah," keluh wartawan di Poso.

Selain jenazah Barok dan Askar, pada Selasa (16/5) sekitar pukul 09.00 wita, Pratu Zulfikar anggota TNI yang mengalami luka tembak dalam kontak senjata dengan MIT juga dirujuk ke Palu untuk menjalani pengobatan lanjutan di salah satu rumah sakit di sana.

Senin (15/5) sekitar pukul 11.30 Wita di sekitar desa Kilo Atas Kecamatan Poso Pesisir Utata telah terjadi kontak tembak antara 6 Personel Tim Satgas Tinombala dengan 4 DPO teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Dalam baku tembak itu dua DPO MIT diduga kuat sebagai Barok (Tokoh pimpinan MIT saat ini) dan Askar (Perakit Bom lontong), tewas.

Dari lokasi baku tembak pasukan sargas menemukan barang bukti berupa1 Pucuk senjata organik laras panjang jenis SS-1, dan 2 magasen.

Kronologi baku tembak terjadi pada pukul 10.30 Wita, tim melaksanakan observasi wilayah dan menemukan jejak bekas patahan kayu di Co. 1707-5845.

Setelah diikuti, tim kembali menemukan jejak bekas orang tidur kurang lebih 4 org di Co. 1701 5842.

Selanjutnya 2 anggota Tim melihat ada bivak/camp yang diduga berisi 4 orang DPO MIT terbuat dari terpal berwarna coklat. Tim Satgas lalu menyusun rencana penyergapan bivak/camp dan terjadilah kontak tembak.

Saat sedang melaksanakan pengejaran, Pratu Zulfikar (anggota tim) terkena tembakan di bagian bawah ketiak, dan selanjutnya dievakuasi ke RSUD Poso. Karena satu anggotanya mengalami luka tembak, tim satgas menghentikan pengejaran hingga 2 DPO MIT lain berhasil melarikan diri. (bud)

 


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler