Dor! Terkapar di Rumah Bini Muda

Kamis, 22 Oktober 2015 – 04:54 WIB

jpnn.com - CIREBON - SP alias NN (37), warga Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, yang merupakan buron kasus pembunuhan,  terpaksa dilumpuhkan polisi dengan timah panas.

Pasalnya, pria yang terlibat kasus pembunuhan terhadap Bona alias Boim (33) warga Desa Pegagan Kidul, Kapetakan, itu mencoba melawan polisi yang menangkapnya, Selasa (20/10).

BACA JUGA: Rasain! Pelaku Pecah Kaca Mobil Ini Kena Batunya Juga

Kapolres Cirebon Kota AKBP H Eko Sulistyo Basuki SIK SH MH mengatakan keberhasilan jajarannya melumpuhkan SP  tak lepas dari kontribusi masyarakat yang selalu aktif memberikan informasi kepada polisi.

Dikatakan kapolres, semula pihaknya menerima informasi terkait keberadaan salah satu pelaku berinisial CN alias PG yang merupakan salah satu tersangka dalam jaringan SP. “Ada salah satu warga Kecamatan Kapetakan mengaku melihat CN alias PG sedang melintas menggunakan sepeda motor bertiga dengan rekan-rekannya yang lain di Kecamatan Kapetakan,” kata kapolres.

BACA JUGA: Idih.. Malu-maluin! JK Ternyata Gelapkan Motor

Dari informasi tersebut polisi pun bersiap-siap melakukan pengejaran. Polisi tak ingin kehilangan jejak para pelaku yang sudah terkenal lihai bersembunyi. Polisi pun menuju tempat yang disebutkan warga, yakni di Karangjeruk, Desa Pegagan Kidul, Kecamatan Kapetakan. Sebelum berangkat melakukan penggerebekan, polisi sudah mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk kemungkinan terburuk tersangka melawan saat akan ditangkap.

“Para pelaku, terutama pelaku utama yang tewas ini terkenal sadis. Sudah sering keluar masuk penjara. Bahkan kita punya 3 laporan polisi terkait curas dan penganiayaan,” ujar Eko.

BACA JUGA: Bobol Toko Bangunan, Pencuri Gondol Uang, Cat dan Kabel

Polisi, kata Eko, akhirnya menemukan CN sedang duduk di pinggir jalan. Melihat kedatangan polisi, CN berusaha kabur. Dia bahkan sempat menyerang polisi menggunakan pisau. Tiga tembakan pun dilepaskan ke bagian kaki. Dua mengenai kaki kanan, dan satu tembakan lagi mengenai kaki kiri CN.

Setelah berhasil dilumpuhkan, polisi langsung melakukan pengembangan dan mengorek keterangan dari CN tentang keberadaan pelaku utama. CN pun buka suara. Dia menyebutkan bahwa SP bersembunyi di rumah istri mudanya di salah satu desa di Indramayu. Polisi pun bergerak cepat. Rumah istri muda SP dikepung. Tapi tak berbeda jauh dengan CN, SP yang terkenal sebagai preman kampung tersebut melakukan perlawanan yang tak kalah sengit.

Di dalm rumah kecil milik istrinya, dia menyerang petugas secara membabi buta dengan bersenjatakan parang. Tak ingin mengambil risiko lebih fatal, petugas pun langsung mengarahkan pistol ke arah tubuh SP.

“Satu tembakan bersarang di bagian perut. Saat hendak dibawa ke rumah sakit, tersangka kehilangan banyak darah dan meninggal dalam perjalan ke RS Gunung Jati,” imbuh kapolres, seraya menambahkan pihaknya masih mencari satu lagi pelaku yang melarikan diri.

Diberitakan sebelumnya, Bona alias Boim tewas dengan sejumlah luka tikaman akibat dianiaya oleh tiga pelaku di rumah seorang janda di Kecamatan Kapetakan, Rabu 9 September 2015. Belakangan, ketahuan jika pembunuhan itu bermotif balas dendam.

Sang aktor utama, SP, disebut-sebut tak terima setelah mantan istrinya menjalin hubungan dengan Boim. Dari situ, SP dan dua rekannya mendatangi korban dan memukulnya hingga meninggal dunia. (dri/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Tahanan yang Kabur Akhirnya Menyerahkan Diri, Penyebabnya...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler