Ganjar Serukan Gong Ceting di Hadapan Ibu-ibu & Remaja Wonosobo

Jumat, 30 Desember 2022 – 22:01 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto pemprov Jateng

jpnn.com, WONOSOBO - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) menyerukan Gong Ceting di hadapan puluhan ibu-ibu dan remaja Wonosobo, Jateng.

Gong Ceting merupakan singkatan dari Gotong Royong Cegah Stunting, program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo untuk menangani stunting, khususnya melalui gerakan gotong royong masyarakat.

BACA JUGA: Sepanjang 2022, Ganjar Beri Insentif Rp 247,6 Miliar Untuk Guru Ngaji & Madrasah Diniyah

"Menurut saya bagus sehingga kalau nanti dana desanya katakanlah tidak tercover, secara politik desa rumit, gotong royongnya digerakan," ujar Ganjar di Posyandu Desa Gondowulan, Kepil, Kabupaten Wonosobo, Jateng, Kamis (29/12).

Melalui gerakan gotong royong ini, Ganjar meyakini penyelesaian masalah stunting di Jateng akan lebih cepat. Pasalnya, kata pria 54 tahun ini, kekuatan civil society lewat kepedulian yang digalakan bersama-sama akan melahirkan generasi sehat.

BACA JUGA: Erick Thohir Dinilai jadi Cawapres Paling Potensial Saat ini

"Yang tidak mampu ada berapa orang? Itu masuk kategori yang perlu dibantu. Siapa yang bantu? Desa. 'Desa ngga ada Pak dananya', gotong royong. Kalau berat, satu orang diampu 5 keluarga. Kalau perlu satu orang diampu 10 keluarga," katanya.

Di Posyandu Gondowulan, Ganjar juga menekankan pentingnya pencegahan stunting bagi para ibu hamil dan anak.

BACA JUGA: Kiai Muda Jatim Pendukung Ganjar Kenalkan Sistem Pendidikan Pengembangan Bahasa Arab

Pasalnya, pencegahan stunting juga bisa dilakukan sejak dini, dimulai dari usia pelajar yang mulai menstruasi.

"Maka tadi saya senang karena dapat informasi ada dua pelajar SMP yang setiap Jumat dikasih pil penambah darah. Itu disiapkan betul. Cara-cara ini bagian dari kita mencegah dari jangka yang sangat panjang," kata Ganjar.

Oleh karena itu, Ganjar berharap, program penanganan stunting akan lebih masif lagi dengan metode Gong Ceting.

Politikus PDIP ini pun meminta peran serta mahasiswa kesehatan untuk menerapkan one student one client, alias satu mahasiswa mendampingi satu ibu hamil.

"Maka sejak mereka hamil diwajibkan agar ada yang memantau. Maka one student one client, mahasiswa bisa layani satu-satu itu bagus," tutur Ganjar.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler