jpnn.com - JAKARTA - PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) mulai menggarap pasar kredit ritel di kawasan Indonesia timur (KTI). Salah satu faktor pendorongnya adalah masuknya Bosowa Corporations sebagai yang sedang dalam proses mengantongi 30 persen saham bank kelas menengah ini.
Direktur Keuangan dan Perencanaan BBKP Tri Joko Prihanto mengatakan, mulai saat ini pihaknya akan lebih intensif untuk masuk ke Indonesia timur.
BACA JUGA: Garuda Perkuat Rute Internasional
"Kami nanti punya rencana sekitar 20-an kantor di kantong-kantong tempat pertumbuhan Bukopin. Di Jawa dan sebagian Kawasan Timur nanti ada konsentrasi," ujarnya usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta kemarin.
Dengan hadirnya Bosowa sebagai pemegang saham, kata Joko, pihaknya memang bakal lebih agresif. "Tapi kalau dalam konteks strategi misi ke ritel itu masih tetap. Karena, itu masih relevan dalam arti skala dan market yang tersedia," ungkapnya.
BACA JUGA: Potensi Blok Mahakam Masih Rp 1.300 Triliun
BBKP akan menggarap pasar kredit ritel di bawah Rp 25 miliar di kawasan Indonesia timur. "Secara lokasi kita juga mau bersinergi dengan Bosowa untuk mengembangkan titik-titik tertentu. Tapi belum tahun ini sepenuhnya bisa, kita kan baru mulai juga," kata Joko.
Perseroan akan memilih wilayah-wilayah yang dinilai prospektif secara jangka panjang dan termasuk pula menganalisa segmen yang tepat. "Karenanya kalau kita lihat Bosowa di segmen apa, kami bisa ikut seandainya punya potensi," katanya.
BACA JUGA: Jenuh Jual, Bursa Menguat
Perseroan saat ini tengah percaya diri pasca rights issue. Aksi korporasi tersebut selain meningkatkan rasio kecukupan modal (CAR) menjadi 16,10 persen, juga memperkuat modal inti menjadi Rp 5 triliun sebagai syarat masuk ke dalam perbankan kategori BUKU (bank umum kegiatan usaha) III.
"Sepanjang perjalanan Bukopin sudah berada di operasional BUKU III, tapi modal intinya belum komplet Rp 5 triliun," katanya.
Saat ini Bosowa yang dimiliki keluarga Aksa di Makassar itu sudah memiliki 18,57 persen saham BBKP. Pada Juni 2013, Bosowa membeli 14 persen atau 1,11 miliar saham dari Yabinstra (9,5 persen) dan Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo) sebesar 4,6 persen di harga Rp 1.050 per saham.
Pada Desember 2013, melalui right issue BBKP, Bosowa menambah saham menjadi 18,57 persen. Dalam waktu dekat segera meningkat lagi menjadi 30 persen karena sudah melakukan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Bersyarat (PPJBS) dengan Kopelindo untuk transaksi sebanyak 11,43 persen saham lagi.
Setelah mendapatkan persetujuan akuisisi dari regulator, kepemilikan saham di BBKP akan menjadi: Bosowa 30 persen, Kopelindo 18,09 persen, pemerintah 11,43 persen, dan masyarakat 40,48 persen.(gen/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bank Mandiri Ganti Komisaris
Redaktur : Tim Redaksi