Dorong Cilegon Jadi Kota Wakaf, Begini Pesan dan Harapan Yandri Susanto

Minggu, 04 Juni 2023 – 23:31 WIB
Wakil Ketua MPR Yandri Susanto (tiga dari kiri) mendorong Cilegon menjadi kota wakaf. Foto: Dokumentsi Humas MPR RI

jpnn.com, KOTA CILEGON - Wakil Ketua MPR Yandri Susanto mendorong Cilegon menjadi kota wakaf.

“Menjadi percontohan bagi kota dan kabupaten di Indonesia bagaimana mengelola wakaf,” harap Yandri Susanto saat menghadiri kegiatan pembinaan nadzir wakaf tingkat Kota Cilegon', Sabtu (3/6).

BACA JUGA: Wamen ATR/BPN: Tanah Wakaf se-Jatim Tersertifikasi Tahun Ini

Kegiatan yang berlangsung di aula Kantor Kementerian Agama Kota Cilegon dihadiri sekitar 200 orang yang berasal dari berbagai ormas Islam, penyuluh, lurah hingga camat.

Yandri menilai kegiatan tersebut sangat bagus untuk memastikan bahwa wakaf itu penting.

BACA JUGA: Raja Antoni Serahkan Langsung Sertifikat Wakaf Warga Pontianak

“Karena pengelola wakaf berinteraksi langsung dalam kehidupan umat,” ujarnya.

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menegaskan dirinya tidak ingin persoalan wakaf menjadi sesuatu yang mengganggu kehidupan sosial.

Untuk itu, literasi tentang wakaf diperkaya dan diberdayakan hingga sampai ke seluruh masyarakat.

“Maka pembinaan nadzir seperti ini sangat penting. Mereka selanjutnya akan menjadi ujung tombak tentang wakaf di tengah masyarakat,” harapnya.

Anggota DPR dari Dapil Banten II meliputi Kota dan Kabupaten Serang serta Kota Cilegon itu mengakui banyak persoalan wakaf yang muncul di permukaan.

Yandri mengungkapkan ada tanah wakaf yang sudah diwakafkan digugat kembali ahli waris atau keturunannya disebabkan persoalan administrasi yang tidak rapi.

“Tidak ada sertifikat atau perjanjian hitam di atas putih,” paparnya.

Menyikapi hal demikian, mantan Ketua Komisi VIII DPR itu mendorong perlunya menginventarisasi wakaf yang ada.

”Ini penting,” tegasnya.

Karena itu, kata Yandri, perlunya pemahaman apa itu wakaf, bagaimana mengelola dan mempertanggungjawabkannya.

“Maka dari itu penting adanya pembinaan nadzir wakaf,” tegasnya.

Yandri menyampaikan jika dikelola dengan produktif, wakaf akan menghasilkan sesuatu yang berdaya guna, seperti menyerap tenaga kerja, mengurangi pengangguran, menambah kegiatan ekonomi masyarakat, dan mengentaskan kemiskinan.

Berwakaf tidak harus berupa tanah dan atau bangunan.

“Sekarang kita gaungkan wakaf uang,” ajaknya. Dengan alat tukar disebut kita bisa berwakaf.

Menurut Yandri Susanto jika satu bulan orang Cilegon mewakafkan Rp 50 ribu maka akan terkumpul Rp 10-15 miliar per bulan. Nilainya akan semakin tinggi bila dalam hitungan tahun.

Wakaf uang bila dikelola dengan baik untuk kegiatan ekonomi bisa menyerap tenaga kerja serta membantu anak yatim dan piatu serta fakir miskin.

“Dari sinilah Islam merupakan agama rahmatan lil’alamin,” tuturnya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler