jpnn.com, TANIMBAR - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku menggelar pelatihan kerajinan di Desa Wowonda Kabupaten Kepulauan Tanimbar pada 6-9 Juli 2023.
Pelatihan yang berlangsung di Aula Yayasan Pendidikan Katolik SD 2 Naskat Wowonda Kabupaten Kepulauan Tanimbar ini diikuti oleh 20 peserta yang merupakan calon wirausaha baru IKM Kerajinan.
BACA JUGA: Gerakan Passeddingeng Ganjar Adakan Pelatihan Kerajinan Tangan Bareng Warga Bone
“Pelatihan ini berkaitan dengan Proses Produksi Kerajinan Lokal di Kabupaten Kepulauan Tanimbar,” ujar Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku Marchelino Paliama.
Menurut Marchelino, pelatihan ini sebagai implementasi arahan dan kebijakan Gubernur Maluku melalui Keputusan Gubernur Nomor 90 Tahun 2023 tentang Satu OPD Satu Desa Binaan.
BACA JUGA: Srikandi Ganjar Jateng Ajak Perempuan Lebih Kreatif Lewat Kelas Kerajinan Tangan
Marchelino menjelaskan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di dalam Pemerintah Provinsi Maluku menindaklanjuti arahan Gubernur Maluku tersebut dengan melaksanakan Pelatihan Kerajinan di Desa Wowonda Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
“Strategi yang dilakukan ini dalam rangka meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat terutama yang berada pada kelompok pada daerah perbatasan dan rentan terhadap kemiskinan,” kata Marchelino Paliama
BACA JUGA: Bamsoet Dorong Pelaku UMKM Kerajinan Logam Pasarkan Karyanya Lewat Platform Digital.
Dia menjelaskan konsep yang dilakukan adalah dengan menumbukan jiwa berwirausaha dengan melakukan intervensi terhadap perluasan lapangan kerja industri yang tetap memanfaatkan komoditi inti desa atau produk-produk lokal (local product) yang berlimpah di tiap desa termasuk Desa Wowonda di dalamnya.
Lebih lanjut, Marchelino menjelaskan kegiatan pemberdayaan di daerah perbatasan dalam upaya pengentasan kemiskinan dengan membentuk karakter berpikir dari masyarakat sehingga terpola secara simultan konsep jiwa berwirausaha dalam jati diri masyarakat khususnya peserta pelatihan.
“Oleh karena itu, pelatihan ini dalam upaya mendorong pengembangan industri di Maluku,” ujar Marchelino.
Bernilai Strategis
Marchelino Paliaman yang juga mantan Presidium Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ini mengatakan Industri Kecil Menengah pada dasarnya memiliki nilai strategis dalam pengembangan ekonomi dan apabila ditekuni merupakan usaha yang sangat menjanjikan.
“Konsep pembinaan dan pengembangan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku merupakan inovasi nyata sebagai bukti aktualisasi nilai-nilai perjuangan mensejahterakan rakyat Maluku sesuai visi dan misi Bapak Gubernur Maluku dan arahan lanjutan terkait Satu OPD Satu Desa Binaan. Hal ini dalam upaya menggali potensi-potensi daerah yang bisa dikembangkan guna menunjang atau menopang perekonomian masyarakat,” ujar Marchelino.
Lebih lanjut, Marchelino mengatakan pemerintah pusat dan daerah bersinergi dalam hal penumbuhan dan pengembangan industri kecil menengah di daerah. Salah satu yang dipandang perlu untuk dikembangkan adalah produk-produk kerajinan berbahan dasar lokal.
Menurut dia, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku bersinergi dengan Dinas Perindagnaker KKT untuk mengembangkan potensi yang menjanjikan tersebut dengan melakukan kegiatan Pelatihan Proses Produksi Kerajinan Lokal bagi para pelaku industri di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Marchelino menjelaskan tujuan dari kegiatan ini adalah agar pelaku IKM mendapatkan pengetahuan dan keterampilan guna mengembangkan desain produk hingga terkesan tidak monoton, mampu meningkatkan harga jual di pasar.
“Yang paling penting adalah agar dapat meningkatkan pendapatkan dan nilai ekonomi dari para pelaku industri kerajinan lokal ini pada masa-masa mendatang,” ujar Marchelino.
Marchelino mengingatkan peserta pelatihan agar ilmu dan teknologi yang dimiliki bukan saja menjadi milik sendiri, tetapi dapat dibagikan kepada masyarakat lainnya.
Dengan demikian, kata dia, kemandirian ekonomi dapat terwujud dalam bentuk produk kerajinan yang bernilai ekonomis dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat di Desa Wowonda Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Marchelino menyetir pandangan Bung Karno bahwa sistem ekonomi gotong royong dalam perekonomian yang memungkinkan bangsa Indonesia untuk dapat menikmati pembangunan ekonomi yang berkesinambungan dan berkeadilan.
Dia menyebut spirit perjuangan ini harus menjadi modal sosial bagi masyarakat di Desa Wowonda untuk terus memacu diri, belajar dan bekerja secara bergotong royong.
“Ini untuk mencapai kesejahteraan dan keadilan,” tegas Marchelino.
Dia mengatakan pelatihan ini sebagai upaya nyata Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku dalam program dan kerja nyata sebagai bentuk pelaksanaan implementasi Keputusan Gubernur Nomor 90 Tahun 2023 tentang Satu OPD Satu Desa Binaan.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja Kabupaten Kepulauan Tanimbar Cornelis Batmomolin saat memberikan sambutan pada acara pembukaan mengatakan kegiatan Pemerintah Provinsi Maluku sangat peduli dalam upaya memberdayakan masyarakat industri khususnya yang berada di desa Wowonda Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Cornelis berharap program ini terus kembangkan karena merupakan salah satu program pemerintah yang menyentuh langsung masyarakat dan dapat menggerakkan perekonomian masyarakat kecil.
“Kami memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Bapak Gubernur Maluku karena melalui Dinas Perindag Maluku sehingga Desa Wowonda bisa dipilih menjadi desa binaan dari Dinas Perindag Maluku,” ujar Cornelis.
Cornelis mengatakan kegiatan pelatihan ini dapat meciptakan tenaga-tenaga produktif dan terampil khususnya di sektor kerajinan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan hidup dari masyarakat yang ada.
“Harapannya kegiatan seperti ini dapat terus berkelanjutan guna menggali potensi-potensi daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar lainnya,” ujar Cornelis.
Menurut dia, sektor industri kecil memang perlu mendapat perhatian ekstra dari Pemerintah, karena sektor ini mampu menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran.
Dia yang mewakili Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar sangat mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini.
“Saya ingin melihat produk-produk yang dihasilkan setelah pelatihan yang mungkin bisa memberikan inspirasi dan kreasi bagi peserta di masa mendatang,” ujar Cornelis.
Pada kesempatan itu, instruktur UPTD Balai Promosi Kerajinan Andrian memberikan pendampingan pada sesi praktik.
Andrian memberikan pelatihan tentang cara membuat barang-barang kerajinan berbahan baku lokal seperti pasir, kerang, siput laut, batok kelapa selama tiga hari.
Hasil dari pelatihan tersebut diharapkan peserta sudah bisa membuat berbagai produk kerajinan, di antaranya tempat tisu dalam berbagai varian bentuk, tempat persembahan, tempat permen, vas bunga, keranjang buah, cermin wajah dan berbagai kerajinan dari bahan-bahan lokal yang ada di sekitar Desa Wowonda.
Modesta Ratuain, salah satu peserta pelatihan sangat bersyukur bisa mengikuti pelatihan ini. Melalui kegiatan ini, Modesta beserta peserta lainnya mendapatkan banyak pengalaman dan tambahan keterampilan baru.
Modesta berencana akan segera membentuk kelompok pengrajin. Sebab, mayoritas peserta berasal dari satu Desa Wowonda sehingga akan memudahkannya untuk berkoordinasi.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari