Dorong Kerjasama Dagang dengan Peru

Senin, 19 Maret 2012 – 07:17 WIB

JAKARTA - Indonesia mendorong kerjasama perdagangan dengan Peru. Itu ditunjang dengan perbedaan komoditas unggulan antara kedua negara, sehingga bisa saling melengkapi.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyebut Peru sebagai mitra dagang potensial. Karena itu, pihaknya ingin memperluas kerjasama di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi dengan Peru. Yakni dengan membentuk nota kesepahaman tentang promosi perdagangan dan investasi. "Kedua negara bisa saling melengkapi," ucapnya pekan lalu.

Dia memandang Peru sebagai negara potensial berdasar GDP sebesar USD 275,7 miliar. Ke depan ada potensi untuk meningkatkan total perdagangan antara kedua negara. 2011 lalu tercatat, total perdagangan Indonesia dan Peru sebesar USD 213,4 juta.

Angka itu naik 69,83 persen dibandingkan tahun sebelumnya USD 125,6 juta. Ekspor Indonesia ke Peru naik 71,99 persen menjadi USD 162 juta pada 2011. Sedangkan, impor Indonesia dari Peru naik 63,36 persen dengan realisasi USD 51,4 juta. Dengan demikian, surplus bagi Indonesia sebesar USD 110,6 juta.

Dalam kunjungan itu, sejumlah perusahaan nasional mendapat tawaran positif. Seperti perusahaan bambu dan garmen. Selama ini, mereka mendapat pasokan bambu dari Tiongkok. Akan tetapi, harga komoditas tersebut naik, sehingga memaksa negara-negara di Amerika Latin termasuk Peru mencari sumber lain. Selain itu, Sritex, industri garmen nasional, menjalin kerjasama bisnis untuk pembuatan seragam tentara.

Untuk meningkatkan hubungan kedua negara, Gita juga mengusulkan membentuk forum khusus antara negara Asean dengan Amerika Latin. Forum tersebut untuk mewadahi sektor swasta, sehingga bisa melanjutkan kerjasama ekonomi dengan menciptakan pemahaman sektor swasta antar kawasan. "Kami ingin memulai pembentukan Forum Asean-Amerika Latin. Ini sebagai langkah konkret," ucap dia.

Sebelum ini, Kementerian Perdagangan menargetkan pertumbuhan ekspor ke pasar non tradisional mengalami kenaikan sebesar 25 persen. Antara lain ke negara-negara di Amerika Latin dan Afrika. (res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BLSM Harus Diantar ke Rumah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler