Dorong Pelestarian Musik Tanah Air, Lini Siap Dokumentasikan Irama Nusantara 

Rabu, 30 Oktober 2024 – 08:58 WIB
Peresmian Lembaga Irama Nasional Indonesia (Lini) di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, baru-baru ini. Foto: Romaida/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Irama Nasional Indonesia (Lini) resmi dibentuk untuk turut memajukan industri musik tanah air.

Lembaga itu dibentuk untuk menjawab keresahan akan banyaknya irama musik nusantara yang tidak terdokumenatasi secara resmi.

BACA JUGA: Ria, Bintang Baru di Dunia Musik Pop Indonesia

Musikus Rudy Octave selaku founder menilai irama ialah suatu penemuan seni yang sangat penting dalam sebuah pengkaryaan seni musik budaya.

Menurut Rudy, irama pada seni musik dapat lebih dinikmati, memiliki makna mendalam, dan dapat dipelajari dengan mudah jika bisa teridentifikasi.

BACA JUGA: Sempat Vakum karena Insiden, Thito Tangguh Kembali Berkarya di Industri Musik

Rudy menilai sulit untuk mengomunikasikan jenis musik secara baik jika tidak tahu asal muasal irama yang digunakan.

"Nama irama-irama harus terdokumentasi dan disosialisasikan dengan baik, yang dalam perjalanannya secara otomatis akan menciptakan suatu struktur tari sosial atau social dance menjadi mudah memasyarakat," kata Rudy saat ditemui di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

BACA JUGA: Kamila Batavia Ramaikan Industri Musik Jerman Lewat Lagu Als Ich Einschlief

Terlebih dari itu, Rudy menjelaskan mengidentifikasi irama akan turut serta mengangkat budaya daerah tempat asal.

"Sebagai contoh pada irama musik latin kita mengenal irama salsa dengan tarian salsa, irama bolero dengan tarian bolero, irama samba dengan tarian samba, dan irama tango dengan tarian tango," tuturnya.

Lini diharapkan dapat menjadi pelopor dalam dokumentasi, pelestarian, pengembangan, dan promosi irama tradisional Indonesia.

Rudy menyatakan akan secara maksimal menjaga warisan budaya Indonesia berupa irama, sehingga mendapat tempat di dunia.

Adapun misi Lini di antaranya mendokumentasikan irama tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, dalam format buku, audio visual, dan lembaran musik.

Selain itu, mengembangkan pengetahuan dan keterampilan musisi tradisional melalui pelatihan dan sertifikasi.

"Kemudian, mendorong kolaborasi antara musisi tradisional, akademisi, dan praktisi seni untuk inovasi dalam pelestarian budaya," imbuhnya. (mcr31/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fajar Ady Setiawan Bantu Musisi Muda Berkembang di Industri Musik


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler