JAKARTA - Anggota Komisi V DPR yang membidangi perhubungan, Marwan Jafar menyatakan bahwa musim mudik tahun ini harus bisa benar-benar dijadikan bahan evaluasi bagi pemerintah untuk serius memperbaiki layanan angkutan massal. Marwan mengatakan, jumlah pemudik dengan kendaraan pribadi yang memadati Pantura maupun pemudik motor yang membahayakan nyawa bisa ditekan jika pemerintah mampu menyediakan angkutan massal yang murah, nyaman dan aman.
Menurut Marwan, moda transportasi kereta api bisa dimaksimalkan sebagai angkutan massa di darat yang paling penting pada musim-musim mudik. "Jika angkutan massal khususnya kereta api terasa nyaman, aman, modern, dan murah, tentu rakyat yang mudik akan dengan senang menggunakan angkutan massal tersebut," kata di Jakarta, Kamis (16/8).
Marwan yang juga Ketua Fraksi PKB DPR itu menambahkan, harus ada upaya untuk terus-menerus mengingatkan pemerintah tentang pentingnya angkutan massal yang memanjakan pemudik. Karenanya pula Marwan menjanjikan bahwa fraksi dan partainya akan mendorong terciptanya angkutan massal yang memadai dan murah, namun tetap tepat waktu.
Marwan menambahkan, pemerintah dan DPR dalam APBN 2013 mendatang perlu menambah anggaran untuk memenuhi sarana dan prasana transportasi massal. Harapannya, ada tambahan anggaran yang proporsional dan rasional termasuk untuk modernisasi kereta api.
"Kereta api itu harus dimodernisasi dengan peralatan yang modern dan canggih, dengan sumber daya manusia yang handal. Kereta bisa benar-benar jadi moda transportasi idaman seluruh rakyat. Dalam konteks ini, negara harus memperhatikan secara serius dan total. Tidak boleh lagi ada lempar tanggung jawab antar instansi negara, tidak boleh lagi ada birokrasi yang terbelit-belit dan menjemukan," tegasnya.
Marwan pun menyarankan pelibatan pihak swasta dalam pengelolaan kereta api jika negara belum bisa menyediakan anggaran yang cukup. "Pemerintah bisa mengundang investor, baik investor dari dalam negeri maupun luar negeri," cetusnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 137 Anggota Dewan Bolos Rapat APBN dengan Presiden
Redaktur : Tim Redaksi