Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional, Realisasi Anggaran PEN Kemensos Sudah 65,5%

Minggu, 06 September 2020 – 22:40 WIB
Mensos Juliari P Batubara. Foto: Kemensos

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) terus berupaya menggenjot penyerapan anggaran, termasuk untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Menurut Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara, kementerian yang dipimpinnya terus meningkatkan kontribusi terhadap upaya pemerintah menangani dampak pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Kemensos Targetkan Penguatan 300 Puskesos pada 2021

“Saat ini fokus pada program-program pemulihan ekonomi. Anggaran Kemensos untuk PEN mencapai Rp 127,1 triliun dan saat ini sudah terserap sebesar 65,5 persen,” kata Mensos di Jakarta, Minggu (6/9).

Sejauh ini dari alokasi total anggaran untuk PEN sebesar Rp 127,146 triliun sudah terserap Rp 83,217 triliun. Pemerintah melalui Kemensos memastikan masyarakat terdampak pandemi mendapatkan bantuan, melalui dua program strategis, yakni Jaring Pengaman Sosial (JPS) dan PEN.

BACA JUGA: Gaspol, Kemensos Terus Dorong Penyerapan Anggaran 2020

Untuk program JPS, Kemensos telah melaksanakan bantuan sosial reguler. Di antaranya berupa perluasan keluarga penerima manfaat (KPM) Program Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH).

Jumlah KPM Program Sembako meningkat dari 15,2 juta menjadi 20 juta KPM selama setahun. Adapun untuk PKH meningkat dari 9,2 juta menjadi 10 juta.

BACA JUGA: Luncurkan Bansos Beras, Mensos Juliari Tekankan 2 Kunci Sukses BSB

Selain itu masih ada program Bantuan Sosial Penanganan Covid-19 (khusus). Bentuknya ialah Bantuan Sosial Tunai (BST) bagi 9 Juta KPM, Bantuan Sosial Tunai Kartu Sembako non-PKH bagi 9 Juta KPM, Bantuan Presiden berupa sembako di Jabodetabek, serta Bansos Beras bagi 10 juta KPM PKH.

Guna melaksanakan program-program strategis tersebut, pemerintah memerlukan dukungan semua pihak baik pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat sipil, termasuk para pendamping. Mensos menegaskan bahwa tugas utama para pendamping ialah mengawal pelaksanaan lingkup program penanganan fakir miskin.

“Mereka menangani dan menyelesaikan berbagai permasalahan di lapangan. Mulai dari memastikan kualitas barang, suplai barang, menangani kartu yang rusak, tidak berfungsi, dan saldonya kurang, dan sebagainya. Ini pekerjaan yang tidak mudah karena KPM kita ada jutaan,” katanya.

Penyelenggaraan program pembangunan kesejahteraan sosial (kesos) memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi baik dari aspek pendidikan, pengetahuan, keahlian, dan pengalaman dengan nilai-nilai pekerjaan sosial yang melandasinya melakukan penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

SDM kesos tersebut diharapkan menjadi penggerak dalam rangka perubahan, penguatan, dan memfungsikan kembali individu, keluarga, kelompok dan masyarakat agar dapat berperan dalam upayanya memenuhi kebutuhan dasar, berelasi sosial, serta mengambil peran-peran sosial yang diharapkan oleh lingkungan sosial mereka.

Penyelenggaraan kesos diharapkan menciptakan SDM kesejahteraan yang andal terkait program yang digulirkan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika pada akhirnya setiap penyelenggaraan program kesejahteraan sosial akan melahirkan SDM terkait program tersebut.(ikl/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kemensos   Mensos   Juliari Batubara   Bansos   PEN  

Terpopuler