Dorong Pengampunan Pajak untuk Redam Gejolak

Kamis, 05 September 2013 – 23:43 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Anjloknya rupiah membuat cadangan devisa negara terkuras. Karena itu, pemerintah diminta segera membuat kebijakan konkret guna menangani masalah ini, misalnya lewat pengampunan pajak.

“Berikan pengampunan pajak untuk kalangan pengusaha dan konglomerat, supaya dana yang tersimpan di luar negeri masuk ke Indonesia,” kata mantan Menteri Keuangan, Fuad Bawazier dalam diskusi “Gonjang-ganjing Rupiah dan Nasib Rakyat, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Kamis, (5/9).

BACA JUGA: Mantan Menkeu Anggap Tim Ekonomi SBY Berkemampuan Rendah

Dari pengampunan pajak itu, menurut Fuad,  dana luar negeri yang masuk diprediksi bisa mencapai USD 50 miliar. "Dan bisa memperkuat cadangan devisa,” tambahnya.

Ke depan, kata Fuad, justru dana-dana yang masuk itu bisa menjadi potensi dikenai pajak. Namun ia membantah anggapan bahwa pengampunan pajak akan memengaruhi pendapatan pajak, karena APBN bertumpu pada sektor pajak.

BACA JUGA: Dahlan Iskan Pantau Pembuatan Boeing 777-300 Pesanan Garuda

"Sama sekali tidak berpengaruh, karena selama ini dana-dana yang diparkir di luar negeri itu juga kena pajak. Artinya, tidak terkait dengan APBN,” ucapnya.

Mantan Dirjen Pajak yang kini menjadi politisi Partai Hanura itu mengaku kecewa dengan langkah pemerintah yang tak mau menerapkan kebijakan tersebut. “Policy di lapangan seperti ini tidak pernah dilaksanakan. Saya katakan mereka ini tidak mengerti situasi lapangan,” ungkapnya. (fas/jpnn)

BACA JUGA: DPR Desak BPK Audit Utang Pemerintah

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kukuh Berdemo, Pensiunan BRI Dicurigai Ditunggangi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler