jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan peer-to-peer (P2P) lending berlisensi dan salah satu pelopor di industri fintech Indonesia, Dompet Kilat memperkenalkan tiga layanan terbaru yang dapat mendorong pertumbuhan UMKM dan perekonomian masyarakat Indonesia yang terpukul akibat dampak pandemi Covid-19.
Ketiga layanan terbaru ini sejalan dengan rebranding Dompet Kilat yang berkomitmen mengentaskan kesenjangan finansial untuk mendorong Indonesia lebih maju.
BACA JUGA: Fasilitas Bea Cukai Bantu Tingkatkan Perekonomian Dalam Negeri
Sejak diluncurkan pada tahun 2016, Dompet Kilat telah diunduh lebih dari 600.000 pengguna di Google Play Store dan telah memfasilitasi lebih dari 16.000 peminjam dengan total transaksi lebih dari 22.000.
Dompet Kilat juga menjadi perusahaan P2P lending pertama yang mendapatkan lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
BACA JUGA: Hari Perempuan Internasional Momentum Wanita Siap Secara Finansial
Menjadi salah satu pelopor fintech P2P lending di tanah air, Dompet Kilat bangga karena menjadi bagian yang mendukung tata kelola pembiayaan yang tepat dan berupaya menjawab berbagai tantangan seperti terkait mencekiknya bunga pinjaman dalam industri P2P lending.
CEO Dompet Kilat Sunu Widyatmoko mengatakan Dompet Kilat hadir sebagai solusi dalam memenuhi tujuan finansial bagi para peminjam maupun pendana (investor).
BACA JUGA: BRI Bagikan Saham untuk Karyawan Lewat Program Employee Stock Allocation
Menurut Sunu, Pandemi ini sangat berdampak pada kita semua. Itulah sebabnya Dompet Kilat bertekad untuk memberikan kesempatan berjuang bagi pelaku UMKM dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
"Kami juga melihat peluang bagi masyarakat Indonesia untuk mengembangkan bisnis di sektor produktif seperti pertanian, peternakan, usaha mikro dan lain sebagainya yang secara tidak langsung mempengaruhi Dompet Kilat untuk menghadirkan tiga layanan terbarunya yakni Agri Kilat, Modal Kilat, dan Gaji Kilat,” kata Sunu, Kamis (15/4).
Sunu menjelaskan sektor pertanian secara khusus merupakan penyumbang terbesar kedua bagi perekonomian Indonesia, mencatat pertumbuhan 1,75 persen pada tahun 2020.
“Selain itu, makin banyaknya para pelaku UMKM yang go digital membuat kami kian optimis dengan pertumbuhan fintech P2P lending di tahun 2021," ujar Sunu.
Di tengah pandemi, menurut Sunu, Indonesia masih mampu mencatatkan pertumbuhan nilai pendanaan sebesar Rp 73 triliun atau 25 persen dan peningkatan permintaan pinjaman yang stabil sampai dengan akhir tahun lalu.
“Ini menjadi tanda positif karena pertumbuhan UMKM seringkali menjadi pendorong perekonomian suatu negara,” ungkap Sunu.
Dia menjelaskan pergeseran UMKM ke platform digital sangat dipengaruhi oleh berbagai kemudahan dan bantuan akses dari pemerintah guna membangun rekam jejak online yang positif sehingga mampu mengakses permodalan yang lebih mudah.
Saat ini bantuan permodalan sangat dibutuhkan sektor UMKM mengingat sektor tersebut sangat terdampak oleh pandemi Covid-19.
Rebranding Dompet Kilat terlihat pada tiga layanan baru yang dihadirkan, yakni Agri Kilat, Modal Kilat, dan Gaji Kilat.
Layanan ini diharapkan dapat memberikan warna baru dan mendorong perekonomian Indonesia kedepan sekaligus membantu mewujudkan inklusi keuangan pada masyarakat.
Agri Kilat, misalnya, diciptakan sebagai jawaban atas minimnya ketersediaan pembiayaan modal kerja pada sektor agribisnis seperti pertanian padi, jagung, budidaya udang, dan peternakan ayam. Model pinjaman didasarkan pada pendekatan ekosistem tertutup.
Setelah ekosistem dinilai berada di atas parameter penerimaan risiko Dompet Kilat, maka proses pengajuan dapat diterima.
Fitur utama Agri Kilat adalah membantu arus kas agar sesuai dengan persyaratan pembiayaan dalam siklus kas bisnis. Pendekatan ini tidak hanya memenuhi permintaan saat ini tetapi juga mampu mengurangi risiko pinjaman dengan signifikan.
Modal Kilat merupakan pinjaman modal kerja jangka pendek. Modal Kilat hadir untuk memberikan fasilitas pembiayaan kepada startup yang membutuhkan pendanaan dengan tujuan memacu pertumbuhan bisnis baru dan upaya ekspansi.
Saat ini di Indonesia, kebutuhan pembiayaan UMKM yang sangat besar tidak terjangkau oleh banyak lembaga keuangan.
Bertekad untuk menjembatani kesenjangan ini, Modal Kilat adalah penawaran layanan yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang spesifik. Dompet Kilat biasanya bermitra dengan agregator untuk menilai risiko dan mengawasi kinerja operasional bisnis.
Dompet Kilat memahami tantangan yang dihadapi oleh karyawan di Indonesia. Untuk memberikan penawaran yang lebih baik kepada tenaga kerja, Dompet Kilat menghadirkan Gaji Kilat, sebuah layanan penyedia dana yang diperlukan perusahaan dalam membantu karyawan.
Untuk pembayaran, setiap bulan gaji karyawan di rekening bank akan otomatis terpotong dengan beban bunga yang wajar. Dompet Kilat memastikan tidak akan sejalan dengan pinjaman berbunga tinggi yang diperuntukkan bagi karyawan.
Dengan tiga layanan baru ini, Dompet Kilat berupaya memberikan peluang bagi pemilik bisnis baru agar dapat mempertahankan bisnis bahkan berkembang di tengah pandemi.
“Bagi masyarakat yang berminat dapat segera mengajukan penawaran layanan Dompet Kilat melalui aplikasi seluler dengan tampilan baru yang tersedia di Google Play Store,” ujar Sunu.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi situs: https://www.dompetkilat.co.id/.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich