jpnn.com, SURABAYA - PT Pelindo III memiliki peran strategis dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional melalui pelayanan aktivitas ekspor di Indonesia.
Untuk itu, berbagai terobosan terus diupayakan oleh Pelindo III untuk meningkatkan aktivitas ekspor. Salah satunya adalah penyederhanaan proses bisnis ekspor di Pelindo III.
BACA JUGA: Kemenhub Tunjuk Pelindo III Layani Jasa Pandu dan Tunda di Selat Malaka
Direktur Utama Pelindo III Doso Agung dalam Simplifikasi Proses Bisnis Ekspor menjelaskan, perseroan akan melakukan sejumlah penyederhanaan aturan proses ekspor.
Dalam hal empty inbound, Pelindo III akan menambah masa free time penumpukan peti kemas dari 3 hari menjadi 7 hari.
BACA JUGA: Pelindo III Bangun Pelabuhan Multipurpose di Labuan Bajo
Pelindo III juga memperpanjang waktu eksportir mengambil peti kemas langsung ke terminal. Hal ini diyakini bisa mengefisienkan biaya bagi eksportir hingga 44 persen dibandingkan sebelumnya.
“Dalam hal early stack untuk kegiatan ekspor, masa penumpukan petikemas di terminal dari sebelumnya dibatasi hanya 3 hari kini diperpanjang menjadi 5 hari sebelum dimuat ke kapal," ujar Doso di Surabaya, Jumat (21/2).
BACA JUGA: Terapkan K3 Dengan Baik, Pelindo III Group Sabet 7 Penghargaan
Berbagai terobosan baru dalam hal fleksibilitas ekspor di Pelindo III ini diharapkan bisa segera dimanfaaatkan oleh para eksportir, sehingga berdampak juga pada peningkatkan aktivitas ekspor mereka.
Keberhasilan terobosan yang dilakukan Pelindo III membutuhkan dukungan dan kerja sama seluruh pelaku usaha, asosiasi dan pemangku regulasi seperti Bea Cukai, Karantina dan Otoritas Pelabuhan.
“Kami membutuhkan dukungan dari Bea Cukai untuk mengoperasikan wilayah konsolidasi di dalam area pelabuhan. Jika dapat terealisasi, akan memangkas biaya logistik karena petikemas dan dampaknya ke masyarakat adalah dapat mengurangi jumlah truk petikemas yang lalu lalang di jalan tol yang selama ini menjadi salah satu penyebab kemacetan,” tutur Doso.
Sementara itu, perwakilan Tjiwi Kimia sebagai salah satu pengusaha ekportir yang juga hadir dalam kegiatan sosialisasi simplifikasi bisnis ekspor menyatakan jika terobosan Pelindo III ini sangat menarik bagi mereka.
Hal tersebut karena para eksportir bisa lebih leluasa mengatur waktu dan menyiapkan barang mereka sebelum di ekspor.
“Kami dari Tjiwi Kimia sudah bertahun tahun bekerja sama dengan Pelindo III dan kami akui secara terobosan dan pelayanan saat ini Pelindo III selalu memberikan yang terbaik seperti akan menambah masa stack atau penumpukan peti kemas itu sangat bermanfaat pada kami dan semoga ini bisa segera di laksanakan,” ungkap Adi perwakilan Tjiwi Kimia.
Senada dengan hal tersebut, Branch Manager Surabaya PT CMA-CGM, Efraim Zakka sebagai perwakilan perusahaan pelayaran juga mengapresiasi rencana terobosan dari Pelindo III.
Menurutnya hal itu bisa menjadi lompatan untuk meningkatkan frekuensi ekspor terutama di Jawa Timur.
“Dalam hal free time empty in-bound saya melihat ini adalah sebuah insentif yang sangat menarik dan dalam jangka panjangakan menjadi lompatan dalam mengembangkan ekspor di Jawa Timur, ini dampaknya tidak langsung kami rasakan, tapi lebih kepada teman eksportir dan pemilik barang yang mendapatkan manfaatnya,” ujar Efraim.
Rencana penyederhanaan proses bisnis ekspor ini dimulai 1 Maret 2020 di dua anak perusahaan Pelindo III yaitu PT TPS dan PT TTL.
Terobosan ini berpotensi menambah volume peti kemas, namun Pelindo III menjamin hal tersebut tidak akan mengganggu kapasitas lapangan penumpukan petikemas di terminal dan akan tetap menjaga dwelling time di bawah 3 hari.
Saat ini, dwelling time di dua anak perusahaan Pelindo III yaitu PT TPS dan PT TTL bisa dicapai kurang dari 3 hari.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy