Dorong Semangat Gangnam, Yakin 2030 Indonesia Tujuh Besar Dunia

Selasa, 18 Juni 2013 – 18:15 WIB
MANADO – Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan mengatakan Indonesia perlu memiliki semangat Gangnam guna mewujudkan harapan sebagai salah satu kekuatan ekonomi di dunia.  

Seperti meminjam istilah dari lagu Gangnam Style yang dipopulerkan Psy, penyanyi asal Korea Selatan.

“Indonesia perlu meng-Gangnam Style-kan diri,” kata Gita Wirjawan dalam kuliah umumnya di depan 5 ribu mahasiswa Universitas Negeri Manado (Unima) di Tondano, Sulawesi Utara, Selasa (18/6).

Dalam kuliah umum yang diberi tema "Revitalisasi Produk Dalam Negeri dalam Perspektif Kemimpinan Nasional 2014", Gita menjelaskan,  "meng-gangnam style-kan" diri itu tujuannya agar bisa bersaing pada level internasional.

Dia mengutip sedikit tentang Psy yang bisa membuat seluruh dunia ber-gangnam style mengikuti gayanya. Fenomena ini harus bisa diikuti Indonesia dalam menjadi kekuatan ekonomi yang besar di dunia.

"Psy itu orangnya biasa dan tidak ganteng, tapi melalui gaya tariannya, dia menjadi perhatian dunia. Indonesia harus menjadi seperti ini dalam perekonomian dunia. Melalui dunia digital ini kita bisa memperkenalkan semua keunggulan sumber daya, produk, dan apapun yang kita miliki," katanya.

Indonesia, kata Gita, harus mampu menciptakan keunggulan yang mendunia seperti Gangnam Style. Untuk itu Indonesia perlu membangun kekuatan nasional di berbagai lini agar mampu menjadi negara yang kokoh dari segi ekonomi, politik dan budaya.

Saat ini, lanjutnya, Indonesia merupakan negara dengan perekonomian terbesar ke-15 di dunia dengan nilai Rp. 10.000 triliun tahun lalu. Jika diakumulasi perekonomian Indonesia dari tahun 2012 hingga 20 tahun ke depan nilainya dapat mencapai Rp. 600.000 triliun.

Dengan konsumsi domestik yang mencapai 60 persen, potensi pasar domestik Indonesia sangatlah besar. "Diproyeksikan Indonesia mampu menjadi 7 besar dunia pada tahun 2030," kata Gita.

Gita juga menyinggung soal lemahnya inovasi masyarakat Indonesia dengan hanya mampu menghasilkan 500 hak paten per tahun.

Sementara, Jepang memiliki 60 ribu hak paten di seluruh aspek. Oleh karena itu, dia pun menantang setiap universitas untuk mampu menciptakan 500 hak paten termasuk perguruan tinggi di Manado.

"Sebab hak paten mencerminkan intelektual bangsa, dan dalam hal ini Indonesia harus terus berupaya meningkatkan hal tersebut," katanya.

Di sela-sela Kunjungan Kerja (Kunker) di Manado ini, Gita menyempatkan diri menghadiri rapat koordinasi Ormas Barindo. Acara ini dihadiri oleh pengurus Barindo se-Indonesia Timur.

Selain itu, selaku Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Gita juga menyempatkan diri membuka Kejuaran Bulutangkis Djarum Sirkuit Nasional Sulawesi Open yang bertempat di Gelanggang Olah Raga Ari Lasut, Kayuwatu, Manado.

Saat ditanya wartawan seputar kesiapannya maju sebagai calon presiden dalam Pemilu 2014, Gita mengaku siap. “Jika diperkenan saya siap,” ujarnya. (rls)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan: Produksi Minyak Terhambat Perizinan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler