jpnn.com, SUMSEL - Jajaran Polres Mura berhasil menangkap perampok tauke karet bernama Patri Husein, 25, dan sopirnya, Edi Yus, 30.
Kali ini, polisi meringkus Hendri alias Dohen, 28, warga Kecamatan Megang Sakti, Mura.
BACA JUGA: Suami Pengedar, Istri Malah Ikut-ikutan, Ya Ditangkap..
Dia satu dari delapan perampok yang menggasak uang Rp86 juta dan menghabisi nyawa kedua korban pada 6 Maret lalu.
Tersangka diciduk kemarin (5/4), pukul 08.00 WIB oleh tim Buser Polres Mura bersama Tim Rimau Ditreskrimum Polda Sumsel.
BACA JUGA: Mendikbud Minta Kepsek dan Guru Laksanakan UN Jujur
Penangkapan dipimpin Kasat Reskrim Polres Mura, AKP Satria Dwi Dharma di jalan lintas Curup-Kepahyang, Kabupaten Rejang Lebong (Bengkulu).
Mendapat informasi kalau tersangka mencoba kabur ke Bengkulu naik travel, petugas melakukan pengejaran.
BACA JUGA: DPR Apresiasi Kesiapan Sumsel Sambut Asian Games 2018
"Kami membuntuti travel tersebut dari Lubuklinggau," kata Kapolres Mura, AKBP Hari Brata seperti dilansir Sumatera Ekspres, hari ini.
Tepat di lampu merah jalan lintas Curup–Kepahyang, petugas menghadang travel tersebut. Bukannya menyerah, tersangka malah mengeluarkan tembakan dari dalam mobil sembari mencoba kabur. “Terpaksa petugas melawan dan melumpuhkan tersangka," jelasnya.
Tersangka yang terluka lalu dibawa ke rumah sakit (RS) terdekat. Namun nyawanya tak tertolong. Darinya, polisi menyita sepucuk senpira jenis pistol, satu butir selongsong peluru kaliber 9 mm, dan dua butir peluru aktif kaliber 9 mm.
Catatan polisi, tersangka juga pernah terlibat sejumlah aksi tindak pidana. Ada empat laporan polisi (LP) kasus pencurian dengan kekerasan (curas) di wilayah hukum Polres Mura dan satu LP curas di OKU Timur yang diduga terkait tersangka.
Ditambahkan Dirreskrimum Polda Sumsel, Kombes Pol Prasetijo Utomo, petugas sudah memberikan peringatan agar tersangka menyerah. “Karena tetap melawan, petugas harus memberikan tindakan tegas,” katanya.
Sebelum ini, Polres dan Tim Rimau Ditreskrimum Polda telah membekuk empat rekan tersangka. Mereka, Suwarno (ditembak mati), Junarsyah, Sugiman, dan Paryadi. Masih ada tiga lagi yang buron. Yakni Minok, Supran alias Boy, dan Ranto. “Ketiganya dalam pengejaran,” tandas Prasetijo.
Diwartakan sebelumnya, kedelapan pelaku ini terlibat perampokan pada 6 Maret lalu di jalan poros menuju Desa Bumi Makmur. Korbannya, Patri Husein, Edi Yus, dan Pahendra yang saat itu hendak pulang ke desa mereka usai menjual getah karet di Kertapati, Palembang.
Kawanan ini tahu betul kalau korban membawa uang banyak. Sekitar 1 km dari desanya, ketiga korban dicegat sebuah mobil Avanza warna putih. Lima orang memakai sebo (penutup wajah) keluar dari mobil itu sambil menondongkan pistol. Para korban langsung dibawa naik mobil Avanza.
Sedangkan truk korban dibawa tersangka Junarsyah. Ketiga rupanya dibawa ke pinggir sungai yang berjarak sekitar satu jam perjalanan dari lokasi mereka dihadang. Dalam keadaan tangan terikat di badan, ketiganya dibariskan dengan posisi jongkok.
Seorang pelaku lalu menembak kepala Edi Yus. Tubuh korban lalu ditendang ke sungai. Pelaku kemudian menembak Pahendra, juga di kepala. Beruntung, tembakan hanya kena pelipis dan Pahendra yang ditendang ke sungai bisa menyelamatkan diri. Setelah itu,
pelaku menembak Patri Husein setelah merampas uang Rp86 juta darinya. Seperti dua korban lain, bos karet ini pun ditendang ke sungai. Kasus ini terungkap setelah Pahendra ditemukan warga. (wek/vis/ce2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dulu Tajir, Si Bule AS Ini Sekarang Jadi Rampok di Bali
Redaktur & Reporter : Budi