DORR...Kelompok Bersenjata Tembak Pusat Kendali Misi PBB

Sabtu, 28 November 2015 – 03:15 WIB
UNAMID Force Chief of Staff, Brigjen TNI Karmin Suharna SIP, M.A sekaligus Komandan Kontingen Indonesia pada misi UNAMID didampingi Komandan Sektor Utara Brigjen Agni Morsi (Mesir) meninjau pelaksanaan latihan terintegrasi di Sudan, Afrika. FOTO: DOK.TNI for JPNN.com

jpnn.com - SUDAN – UNAMID (United Nations African Union Mission in Darfur)  HQ (Head Quarter) yang terletak di El-Fasher, Sudan Utara melaksanakan Latihan Terintegrasi dengan melibatkan seluruh komponen baik Sipil, Militer maupun Polisi bentukan dari berbagai Negara yang tergabung dalam misi UNAMID. Latihan yang baru pertama kali dilaksanakan ini mengambil tempat di Sektor Utara UNAMID di El-Fasher, Sudan, Afrika.

“Latihan ini memiliki tujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan serta menyegarkan kembali kemampuan peace keeper dalam bertindak apabila terjadi ancaman dari kelompok bersenjata yang sedang bertikai,” kata Brigjen TNI Karmin Suharna selaku Force Commander Chief of Staff UNAMID dalam siaran persnya dari Sudan, Afrika, Jumat (27/11).

BACA JUGA: Permudah Pembuatan Visa, Turki Diminta Lebih Waspada Pemohon Ekstrimis

Dalam latihan di-skenario-kan Super Camp El-Fasher atau lebih dikenal dengan sebutan UNAMID HQ El-Fasher yang merupakan pusat kendali Misi UNAMID di Darfur mendapat tembakan dari pihak UAG (Unknown Armed Group) atau kelompok bersenjata yang tidak kenal.

Tembakan datang dari segala penjuru UNAMID HQ dan membuat kepanikan dari seluruh personel UNAMID yang saat ini berjumlah kurang lebih 14.425 orang.

BACA JUGA: Tarik Napas Dalam-dalam, Hop! Dia Sukses Memanjat Pagar Gedung Putih AS

“Bisa dibayangkan betapa sulitnya koordinasi di lapangan apabila terjadi chaos yang mengancam personel peace keeper apabila ini tidak dilatihkan,” ungkap Brigjen TNI Karmin Suharna.

Dari Sudan, dilaporkan sekitar 1000 orang lebih turut ambil bagian dalam latihan ini. Latihan dilaksanakan oleh staf terkait serta perwakilan dari peace keeper yang diskenariokan sebagai personel yang harus dengan segera di evakuasi.

BACA JUGA: Kisah Polisi yang Salah Gerebek…

Situasi semakin kacau diperkirakan  personel pengaman dari pihak Militer dan Polisi kualahan menghadapi ancaman yang dating, maka segera akan dilaksanakan evakuasi terhadap personel peace keeper yang berjumlah 14.425 orang.

Seluruh staf di HQ sudah dikumpulkan di pusat kendali misi oleh Brigjen TNI Karmin Suharna Force Chief of Staff UNAMID sekaligus Komandan Kontingen Indonesia, untuk menerima perintah terakhir pelaksanaan evakusi.

Seluruh staf terkait dalam misi terlibat dalam evakusi ini. Selesai menerima perintah, maka evakusi besar-besaran dilaksanakan.

Peace keeper sudah diprotapkan untuk senantiasa menyiapkan perlengkapan serta dokumen yang dibutuhkan apabila terjadi darurat seperti Pasport, bahan makanan selama 3 hari dan sejumlah uang serta pakaian. Kemudian seluruh peace keeper dilaksanakan evakusi secara bergantian menuju ke Entebbe di Uganda untuk selanjutnya kembali ke negara masing-masing.

Menurut Brigjen TNI Karmin Suharna yang baru menjabat kurang lebih 2 bulan di misi, Latihan Terintegrasi semacam ini dapat dijadikan momentum untuk mengevaluasi kesiapan menghadapi setiap ancaman yang datang. Ia juga mengungkapkan hampir setiap hari ada laporan masuk tentang terjadi penembakan terhadap team site yang terdapat dalam misi UNAMID.

Perlu diketahui Misi ini dibagi dalam 5 sektor yang dipimpin oleh seorang militer berpangkat bintang satu, dan dibagi menjadi 35 team site. Hampir seluruh team site pernah mengalami hal yang sama yaitu ditembaki oleh personel bersenjata.

“Atas nama Force Commander kami mengucapkan terima kasih kepada acting JSR selaku pimpinan misi atas kesempatan dan dukungannya, sehingga latihan ini dapat terlaksana sesuai rencana. Semoga latihan ini dapat memberikan manfaat bagi personel UNAMID, terutama pada saat terjadi ancaman. Karena teori yang diterima di kelas pada saat induction course sangat jauh berbeda apabila dipraktekkan di lapangan,” ungkap Brigjen TNI Karmin Suharna.

Mr. Abioudun Boshua selaku acting JSR menyambut baik pelaksanaan latihan tersebut. Menurut Abiodun Boshua, latihan semacam ini sangat dibutuhkan bagi seluruh personel UNAMID, karena koordinasi dilapangan sangar penting.

“Ini merupakan bukti keseriusan kita terhadap suksesnya misi perdamaian ini. Kami memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam latihan ini,” kata Abiodun Boshua.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Turki: Ayolah Rusia, Jangan Bodohi Semua Orang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler