jpnn.com, JAKARTA - Ratusan dosen melakukan aksi 1805 di depan Istana Merdeka, Jakarta. Aksi ini bersamaan dengan demo dari penyandang disabilitas. Meski dalam satu lokasi yang sama, masing-masing tetap saling menghargai.
Pendemo, bisa dikenali dari atribut yang digunakan. Demo dosen menggunakan dresscode putih hitam. Sedangkan demo disabilitas menggunakan pakaian daerah.
BACA JUGA: Tuding PDIP Sarang PKI, Dosen Ini Digarap Polisi
Masing-masing orator menuntut janji Presiden Joko Widodo saat Pilpres. "Mana janji Pak Jokowi saat Pilpres. Jangan hanya ambil aset-aset kami, tapi dosen dan tenaga kependidikannya malah diterlantarkan," kata orator dari Bangka Belitung di depan Istana Negara, Kamis (18/5).
Bila para dosen menyuarakan orasi dengan berapi-api, berbeda dengan orator penyandang disabilitas. Lebih banyak dengan menyanyi dan berpuisi.
BACA JUGA: PNS Yes! P3K ke Laut aje
Para oratornya pun didampingi instruktur bahasa isyarat. Sebab banyak di antaranya yang tidak bisa mendengar dan berbicara.
Dalam orasinya, orator disabilitas juga menuntut janji presiden saat kampanye. "Bapak Jokowi, jangan karena ingin menjaring suara kami dijanjikan yang enak-enak. Begitu sudah jadi presiden, janjinya dilupakan. Kami ke sini untuk mengingatkan presiden," kata orator dari Yogjakarta.(esy/jpnn)
BACA JUGA: Demo Depan Istana, Ratusan Penyandang Disabilitas Tagih Janji Jokowi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dosen Demo, Proses Belajar Mengajar 35 Universitas Dijamin Lancar
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad