Dosen Senior UI Ditemukan Tewas

Selasa, 17 April 2012 – 08:23 WIB

TANGERANG-Naas dialami Suwantji Sisworahardjo, 73. Salah satu dosen senior Universitas Indonesia (UI) itu ditemukan tewas di dapur rumahnya di Jalan Kalpataru No 28, RT 05/07, Komplek Larangan Indah, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, Minggu (15/4) malam.  Saat ditemukan, Suwantji dalam posisi terduduk dengan luka lebam diduga akibat hantaman benda tumpul di bagian wajah dan kepala.

Selain itu, diduga beberapa barang berharga miliknya raib. Iwan, warga sekitar mengaku kaget saat mendengar Suwantji tewas. ”Saya kaget mendengarnya karena dimata masyakat sekitar korban dikenal ramah dan baik,” terang Iwan kepada INDOPOS, kemarin. Di dalam rumah itu, kata Iwan juga, korban tinggal sendirian. Dia kerap menerima tamu mahasiswa untuk bimbingan belajar. ”Rumahnya tidak pernah sepi dari kunjungan mahasiswa untuk belajar,” ungkapny juga.    

Sementara itu, Bambang Sergi Laksmono, kolega Suwantji yang juga Dekan Fisip UI menyatakan kalau korban sudah mengabdi sebagai dosen di UI sekitar 40 tahun. Di mata para rekannya, salah satu pendiri Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) UI itu dikenal sangat bersahaja.

”Dia dosen yang luar biasa. Dia adalah salah satu pakar di bidang kesejahteraan sosial. Karena itu tenaganya sangat dibutuhkan UI, meskipun sudah pensiun. Karena tidak banyak pakar di bidang ini di tanah air,” ucap Bambang juga. Menurut Bambang lagi, Suwantji cukup dekat dengan para mahasiswa. Ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah mahasiswa yang menunjuk dirinya sebagai dosen pembimbing tesis atau skripsi.

”Saya saja bekas anak didiknya. Dia adalah dosen senior yang disegani mahasiswa,” ujarnya. Meskipun sudah lanjut usia, Suwantji saat beraktivitas dari rumahnya ke UI Depok, selalu menggunakan bus. ”Dia tak punya mobil. Selalu gunakan bus kalau ke kampus,” tegasnya. Selain aktif sebagai dosen, Suwantji juga aktif di Ikatan Pendidikan Pekerja Sosial Indonesia (IPPSI).

”Beliau itu pendirinya. Dia orang yang sangat berdedikasi pada ilmu yang digeluti,” ungkap Didit, rekannya di IPPSI. Menurut Didit, dia bertemu terakhir dengan Suwantji, Kamis (12/4) lalu, saat acara IPPSI di Jogjakarta. ”Seperti biasa saat bertemu, kami ngobrol. Tapi tidak ada yang menyangkut masalah pribadi. Semuanya soal kesejahteraan sosial di negara ini,” cetus Didit juga.

Sementara itu menurut seorang petugas forensik RSU Tangerang, Suwantji tewas akibat pukulan benda tumpul di bagian kepalanya. Selain itu tulang rusuk di sisi kiri dan kanan juga patah.

Sedangkan Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Rahmat mengatakan masih menyelidiki tewasnya Suwantji. Meski ditemukan bekas luka pada tubuh korban, namun Rahmat tidak mau berspekulasi soal penyebab kematiannya. ”Hasil otopsi belum kami terima,” ujarnya. ”Kalau pelakunya sudah tertangkap baru saya ungkapkan,” tandasnya juga. (gin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 80 Ruas Jalan di Jabodetabek jadi Arena Balapan Liar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler