Dosen UMI Makassar Ditangkap Terkait Demo Rusuh, Polisi Mengaku Prihatin

Senin, 12 Oktober 2020 – 19:08 WIB
Ilustrasi. Foto: Antara

jpnn.com, MAKASSAR - Dosen Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar berinisial AM ditangkap karena diduga terlibat aksi demo hingga rusuh di depan kantor Gubernur Sulsel pada Kamis (8/10) pekan lalu.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, dari hasil pemeriksaan diketahui AM merupakan dosen fakultas hukum di UMI Makassar.

BACA JUGA: Jumlah Orang yang Positif Covid-19 Meningkat Usai Demo Tolak RUU Cipta Kerja

"Hal ini baru diketahui informasinya dan kami prihatin dengan insiden itu," kata Ibrahim melalui siaran pers, Senin (12/10).

Pihak Kepolisian saat itu sudah melakukan prosedur yang tepat untuk mengendalikan massa yang berdemo.

BACA JUGA: Banjir Darah di Kafe Sanur Bali, Ngeri!

"Situasi saat itu ada unjuk rasa yang berujung anarkis dan berlangsung hingga malam hari sehingga prosedur pengamanan yang dilakukan adalah melakukan pembubaran massa," tutur perwira menengah ini.

Pembubaran massa yang dilakukan adalah dengan memberikan peringatan melalui pengeras suara dan menyemprotkan water cannon.

BACA JUGA: Pascademo Tolak RUU Ciptaker, Kontrakan Buruh Didatangi Petugas, Ini yang Terjadi

"Lalu dilanjutkan dengan penembakan gas air mata untuk mengurai massa," tutur Ibrahim.

Setelah itu dilanjutkan dengan menangkap massa yang bersikeras tetap berada di lokasi. Ibrahim menyebut saat itu situasi tidak terkendali dan ada beberapa orang yang ditangkap, termasuk AM.

"Sesuai kewenangan yang ada dalam KUHAP, memperbolehkan bagi petugas untuk memeriksa, memberhentikan dan mengamankan seseorang yang dicurigai di tempat kejadian, terkait dengan kondisi itu maka ada beberapa orang yang diamankan termasuk yang bersangkutan," katanya.

Hingga saat ini AM masih diperiksa penyidik untuk memastikan keterlibatan AM dalam aksi demonstrasi.

"Kami lakukan pemeriksaan pendalaman terkait prosedur yang dilaksanakan oleh petugas di lapangan. Kami akan menyampaikan fakta yang tepat untuk itu dan memberikan jawabannya setelah pemeriksaan selesai," papar Ibrahim.

Sementara pihak kampus menyebut AM adalah korban salah tangkap dan telah dihajar aparat Kepolisian. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler