JAKARTA - Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Tulungagung, Jawa Timur, Binti Nur Asiah mengingatkan para mahasiswa yang akan ikut demo besok untuk tidak berperilaku anarkis.
"Siapapun warga negara berhak mengeluarkan pendapat karena dijamin oleh konstitusi dasar RI. Hal yang dilarang adalah berlaku anarkis dalam menyampaikan aspirasi," kata Nur Asiah di Jakarta, Senin (26/3).
Menyikapi isu sentral yang diusung oleh mahasiswa untuk menggelar aksi demonya menolak kenaikan harga BBM, menurut Nur Asiah, sesungguhnya dipicu oleh minimnya komunikasi antara mahasiswa dengan pengambil kebijakan di negeri ini.
"Kalau masyarakat saya lihat tidak begitu mempermasalahkan kenaikan harga BBM karena pemerintahan sebelumnya juga melakukan langkah serupa," tegasnya.
Menurut dia, sesungguhnya yang dipermasalahkan mahasiswa itu adalah efek domino dari kenaikan harga BBM.
Karena itu, Nur Asiah mengajak para mahasiswa untuk melakukan aksi simpatik dan menjauhi anarkis. "Jangan rusak infrastruktur dan jangan pula diganggu kepentingan rakyat," tegasnya.
Dijelaskannya, rencana kenaikan harga BBM adalah tepat karena subsidi selama ini lebih banyak dinikmati oleh kalangan menengah ke atas sementara rakyat miskin tidak tersentuh subsidi BBM.
"Subsidi BBM selama ini banyak dinikmati oleh kalangan menengah ke atas dan rakyat miskin tidak tersentuh subsidi. Dengan naiknya harga BBM maka pemerintah tentu memiliki finansial untuk disalurkan kepada masyarakat miskin yang selama ini tidak tersentuh oleh subsidi BBM," tegasnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Negara Targetkan Penghematan Rp60 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi