Double Track Mendesak

Selasa, 21 Februari 2012 – 09:17 WIB

PALEMBANG – Menteri BUMN Dahlan Iskan angkat bicara soal kecelakaan antara dua kereta api (KA) Babaranjang di KM 336, desa Air Limau, Muara Enim yang menewaskan empat orang. “Kita sedang berduka, kejadian ini menyedihkan,” ucapnya seperti diberitakan Sumatera Ekspres (Grup JPNN).

Katanya, dari kecelakaan maut ini menyadarkan kalau sudah waktunya dibangun double track (jalur ganda) KA di Sumsel. Sehingga antara KA penumpang dengan KA batubara tidak berada dalam satu jalur.

Double track ini juga untuk membagi beban jalur yang selama ini hanya satu, tapi dipergunakan untuk bersama. “Ini berikan pelajaran bagi kita. Perlu dipercepat adanya double track itu,” cetus Dahlan.

Ia mengatakan, kemungkinan akan menggelar rapat percepatan seperti jalan tol Sumatera yang dilakukan di Griya Agung, kemarin. Perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh agar kecelakaan serupa tidak terjadi lagi.

Apakah mulai tahun ini? ”Kita masih berduka. Masih menyelamatkan yang bisa diselamatkan. Nanti kita bicarakan lagi,” cetusnya. Sebetulnya, lanjut mantan Dirut PLN itu, pembicaraan mengenai double track sudah lama terjadi dan panjang. Bahkan sebelum ia dipercaya menjadi menteri BUMN.

”Kalau perlu saya adakan rapat seperti ini (percepatan),” imbuhnya. Soal kendala mewujudkan double track, ia berpendapat mentoknya rencana itu kemungkinan pada hitung-hitungan ekonomisnya.

”Tapi apapun itu, menurut saya sangat ekonomis. Batubara yang diangkut besar sekali. Tapi ekonomis tidak soal nomor dua.Yang nomor satu kesalamatan dulu,” tukas Dahlan. Gubernur Sumsel H Alex Noerdin SH mengatakan, saat ini satu jalur KA yang ada digunakan untuk banyak kepentingan.

Tapi ia tidak mau mengomentari apa penyebab dari adu kambing dua KA babaranjang tersebut. Alex melihat, memang perlu jalur khusus untuk KA babaranjang pengangkut batubara yang rangkaiannya mencapai 50 gerbong tersebut.

“Lebih ke babaranjangnya. Mestinya punya jalur khusus sehingga tidak satu jalur dengan KA penumpang. Dengan sendirinya kalau begitu sudah jadi double track,”imbuhnya. Makanya, pemprov Sumsel berjuang keras mewujudkan double track KA dengan menggandeng PT Adani Global dari India.

Sementara, Manajer Humas PT KAI Divre III Sumsel, Jaka Jarkasih mengatakan, tim KNKT sudah di lokasi untuk melakukan penyelidikan kecelakaan kedua KA babaranjang itu. Jaka mengatakan, KNKT-lah yang berhak memberikan keterangan penyebab terjadinya kecelakaan KA tersebut. "Saat ini, KNKT melakukan penyelidikan," katanya.

Selain KNKT, ucap Jaka, tim dari Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Ditjen KA sudah turun ke lokasi dan melakukan menyelidikan, termasuk melakukan pemeriksaan petugas KA di lokasi kejadian, khususnya di Stasiun Penimur. "Operator stasiun Penimur juga sudah diperiksa aparat kepolisian,” tukasnya.

Diketahui, kecelakaan antara dua KA babaranjang menyebabkan empat orang, dua masinis dan dua asisten masinis tewas seketika. Kecelakaan terjadi Minggu (19/2), sekitar pukul 05.50 WIB, di jalur KA KM Km 336 Prabumulih-Muara Enim, tepatnya di Desa Air Limau, Kecamatan Rambang Dangku, Kabupaten Muara Enim.

Melibatkan KA babaranjang (BBR) 36, lokomotif CC 20220 dan CC 202905 tanpa muatan dari Tarahan (Lampung)-Tanjung Enim (Sumsel) dengan KA Suka Cinta II, bernomor lokomotif CC 2018911, sarat muatan batu bara dari Lahat menuju Kertapati, Palembang.(tha)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akuisisi 2 Konsensi Batubara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler