jpnn.com, TEHRAN - Perkenalkan, namanya Sasha Sobhani. Dia adalah putra mantan Duta Besar Iran untuk Venezuela Ahmad Sobhani. Dia adalah satu dari segelintir orang supertajir Negeri Para Mullah alias crazy rich Iranian
Sasha merupakan salah seorang selebgram di Iran. Baru dua tahun lalu dia bikin akun Instagram. Namun, dia sudah punya lebih dari 500 ribu pengintil.
BACA JUGA: Salah Koordinat, Pesawat Kargo Iran Tabrak Rumah
Seperti artis media sosial (medsos) yang lain, Sasha rajin mengunggah foto dan video di akunnya. Sebagian besar isinya adalah pamer kekayaan dan gaya hidup yang glamor. Misalnya, berpesta di dalam limusin dengan beberapa perempuan. Juga bersantai di yacht yang sedang menyusuri perairan Yunani.
Setiap unggahan pria yang dikenal sebagai entrepreneur itu langsung dikomentari pengguna Instagram yang lain. Bukan komentar positif, melainkan negatif.
BACA JUGA: Hancurkan Yaman, Irak Susul Iran ke 16 Besar Piala Asia 2019
Sebagian besar warganet menyerang Sasha dengan kata-kata kasar. ''Silakan menikmati hidup mewah Anda. Anda menyedihkan,'' tulis salah seorang follower Sasha sebagaimana dilansir Iran Focus.
Ya, Sasha adalah salah seorang crazy rich Iranian yang ''tenar''. Dia tenar sebagai anak orang kaya Iran yang perilakunya tidak baik. Suka pamer. Juga tidak toleran kepada masyarakat yang sebagian besar masih hidup susah.
BACA JUGA: 2 Kali Main 7 Gol, Iran Tembus 16 Besar Piala Asia 2019
Satu-satunya kelebihan Sasha adalah mukanya yang supertebal. Meski panen cibiran, dia tetap saja memamerkan kekayaannya. Bahkan, dia pernah menantang publik lewat unggahan di Instagram. Dia mengunggah gambar bertulisan ''Sampai kapan Anda mau iri kepada saya?''
Sontak, unggahan itu membuat berang masyarakat Iran. Washington Post melaporkan bahwa tak lama kemudian Sasha menghapus unggahan tersebut.
Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, Iran memang lebih ekstrem mengomentari kalangan crazy rich yang suka pamer. Apalagi, saat ini negara yang dipimpin Presiden Hassan Rouhani itu mengalami krisis ekonomi. Pemberlakuan kembali sanksi AS mengakibatkan kurs mata uang Iran lemah. Semakin hari semakin banyak saja jumlah penganggur di sana.
''Saat-saat seperti ini kebencian terhadap korupsi, nepotisme, dan mereka yang tidak sensitif terhadap krisis ekonomi melonjak,'' ujar Reza Akbari, pakar politik Iran di Institute for War and Peace Reporting.
Masyarakat Iran punya banyak istilah untuk para crazy rich di sana. Yang paling terkenal adalah aghazadeh alias keturunan bangsawan. Istilah tersebut dipakai karena eksekutif muda di Iran biasanya adalah anak cucu para pemimpin yang mendapat kemudahan di segala aspek hidup.
Istilah yang lain adalah good genes. Istilah tersebut bermula dari pernyataan Hamid Reza Aref, pebisnis dan putra mantan Wakil Presiden Iran Mohammad Reza Aref. Ketika ditanya kunci sukses dalam sebuah wawancara pada 2017, dia menyebutkan bahwa genetik yang bagus membuatnya berhasil.
Tagar itu pun dipakai untuk menyindir keturunan penguasa Iran. Misalnya, saat Kambiz Mehdizadeh terpilih sebagai kepala Lembaga Survei Geologi. Pria 33 tahun yang merupakan menantu Rouhani itu sebelumnya adalah staf ahli Kementerian Energi Iran.
''Tampaknya, dia (Rouhani) hanya ingin memuaskan orang-orang dekatnya saja,'' cuit salah seorang pengguna Twitter. Dua hari setelah pelantikan itu Mehdizadeh mengundurkan diri.
Kalangan crazy rich di Iran memang tidak malu-malu pamer kemewahan. Buktinya, ada akun Rich Kids of Tehran (RKOT) yang rutin memamerkan kehidupan glamor anak-anak atau cucu-cucu para pesohor dan politisi Iran. (bil/c4/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Ada Ampun, Iran Pesta Gol ke Gawang Yaman
Redaktur & Reporter : Adil