JAKARTA - Kamis (7/2), Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi menerima Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4). Data ini nantinya akan menjadi dasar penyusunan daftar pemilih untuk Pemilu 2014.
Sebanyak 177 juta jiwa tercatat dalam DP4 2014. Jumlah ini terdiri dari 175 juta jiwa WNI di dalam negeri dan 2 juta iwa yang berada di luar negeri.
Ketua KPU Husni Kamil Manik dalam sambutannya mengatakan, DP4 nantinya akan di mutakhirkan oleh KPU. Hasil pemutakhiran itu akan menjadi Daftar Pemilih Sementara (DPS).
"Kami punya waktu satu bulan turunkan DP4 dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten, hingga kelurahan dan akan diteliti, dicocokkan. Itu untuk memastikan kualitas data kita lebih baik dibanding pemilu sebelumnya," ujar Husni, di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta.
Lebih lanjut Husni mengatakan, untuk memproses data pemilih, KPU telah merancang sebuah sistem. Sistem ini nantinya akan diuji melalui standar ISO (International Organization for Standardization) dan juga diuji oleh lembaga independen.
Dengan sistem ini, ia berharap tidak ada lagi polemik mengenai daftar pemilih seperti pemilu-pemilu sebelumnya.
"Kami targetkan DPT (daftar pemilih tetap) tidak lagi jadi komoditas politik di akhir pemilu kita," pungkasnya. (dil/jpnn)
Sebanyak 177 juta jiwa tercatat dalam DP4 2014. Jumlah ini terdiri dari 175 juta jiwa WNI di dalam negeri dan 2 juta iwa yang berada di luar negeri.
Ketua KPU Husni Kamil Manik dalam sambutannya mengatakan, DP4 nantinya akan di mutakhirkan oleh KPU. Hasil pemutakhiran itu akan menjadi Daftar Pemilih Sementara (DPS).
"Kami punya waktu satu bulan turunkan DP4 dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten, hingga kelurahan dan akan diteliti, dicocokkan. Itu untuk memastikan kualitas data kita lebih baik dibanding pemilu sebelumnya," ujar Husni, di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta.
Lebih lanjut Husni mengatakan, untuk memproses data pemilih, KPU telah merancang sebuah sistem. Sistem ini nantinya akan diuji melalui standar ISO (International Organization for Standardization) dan juga diuji oleh lembaga independen.
Dengan sistem ini, ia berharap tidak ada lagi polemik mengenai daftar pemilih seperti pemilu-pemilu sebelumnya.
"Kami targetkan DPT (daftar pemilih tetap) tidak lagi jadi komoditas politik di akhir pemilu kita," pungkasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Ini 4 Pasang Cabup Miliki Nomor Urut
Redaktur : Tim Redaksi