Selaku Koordinator Daerah Kota Sorong dan Kabupaten Raja Ampat, ia langsung melakukan koordinasi dengan Sekertaris DPD Golkar Provinsi Papua Barat serta dengan Ketua DPD Golkar Provinsi Papua Barat dan memberikan point- point yang digariskan. Apapun juga, surat ini adalah marwah dari DPP dan harus dilaksanakan musdalub DPD Partai Golkar Kota Sorong.
“Kami siap melaksanakan Musdalub sesuai dengan yang dicamtumkan dalam petunjuk yaitu musdalub dilakukan sampai dengan batas waktu surat ini dikeluarkan dan pelaksanaannya ada diberikan jangka waktu 2 bulan.Tetapi sudah dipertegas maksimal adalah tanggal 31 Oktober 2012. Ini yang perlu kami koordinasikan lagi,” ujar Max Hehanusa seperti yang diberitakan Radar Sorong (JPNN Group), Senin (8/10).
Menurutnya, yang penting bukan siapa yang memimpin DPD Golkar Kota Sorong, tetapi bagaimana menyatukan kekuatan Golkar di Kota Sorong sehingga tidak terjadi hal- hal yang merugikan partai, apalagi Partai Golkar Kota Sorong sudah terbukti dimana Reynold Jumame SE,M.Si menjadi Ketua DPRD Kota Sorong yang berarti Golkar menjadi pemenang dalam Pemilu Legislatif, serta juga jadi pemenang dalam Pemilukada Kota Sorong.
“Ini kekuatan besar, massa Golkar tidak boleh terpecah. Prinsip kami, pergantian itu adalah biasa dalam politik, tetapi bagaimana yang dipikirkan sekarang adalah untuk menyatukan kedua kubu ini sehingga Golkar tetap berjaya dan Golkar tetap kuning di kota Sorong,” tegasnya.
Max juga yakin dan percaya bahwa di dalam surat DPP tersebut bukan merupakan pemecatan, tetapi ini adalah pergantian antar waktu (PAW). Selain itu, Ketua DPD Golkar Kota Sorong sekarang ini juga tetap masih menjadi kader Golkar. Hanya mungkin penilaian daripada DPP sehingga terjadi PAW. Dijelaskannya juga bahwa dirinya sendiri sudah melakukan koordinasi dengan Ketua DPD Golkar Kota Sorong Reynold Jumame SE,M.Si dan beliau siap lahir dan batin.
“Karena saya juga yakin bahwa beliau adalah kader muda, Golkar tidak membunuh atau tidak menghilangkan, karena dia juga adalah kader- kader muda di Papua dan saya yakin 10 tahun kedepan Reynold Jumame juga akan menjadi salah satu tokoh Golkar di Kota maupun di Provinsi Papua Barat,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Golkar Provinsi Papua Barat, Amos May saat menggelar jumpa pers melalui ponsel Manokwari-Sorong bahwa dari DPD Golkar Provinsi Papua Barat telah menyiapkan undangan dan ditandatangani oleh dirinya selaku Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Sekertaris DPD Provinsi Papua Barat, untuk besok sore (Senin,red) sekitar pukul 16.00 Wit di Mansinam Beach untuk membicarakan revitalisasi kepengurusan DPD Partai Golkar Kota Sorong serta membicarakan mengenai penyampaian surat dari DPP Golkar.
“Sesuai dengan instruksi surat tersebut maka, Ketua dan Sekertaris DPD Golkar Kota Sorong diberikan sanksi organisasi berupa pemberhentian dari jabatannya selaku Ketua dan Sekerataris DPD Golkar Kota Sorong dan tugas kami menyiapkan pelaksana tugas jabatan Ketua dan Sekertaris DPD Golkar Kota Sorong dan sekaligus menyiapkan pelaksanaan musdalub,” akunya.
Ditanyai kapan pihaknya di DPD Partai Golkar Papua Barat menunjuk Plt Ketua dan Sekertaris DPD Golkar Kota Sorong sesuai amanat DPP Partai Golkar, Amos May menegaskan bahwa hal itu (Penunjukan Plt Ketua dan Sekretaris DPD Golkar Kota Sorong,red) akan dilakukan.
”Setelah selesai rapat, dan sekaligus akan melakukan koordinasi kapan dilakukan Musdalub di kota Sorong. Jadi setelah selesai rapat akan diputuskan atau diketahui siapa Plt Ketua dan Sekertaris DPD Golkar Kota Sorong. Yang jelas, sesuai dengan ketentuan organisasi biasanya Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Sekertarisnya yang akan ditunjuk menjadi Plt,” ujarnya.
Amos mengatakan, partai Golkar merupakan partai tertua dan partai besar, maka semua dijalankan sesuai dengan ketentuan organisasi, seluruh mekanisme dan permasalahan diselesaikan berdasarkan ketentuan dan peraturan organisasi.
“Jadi jangan bikin alasan- alasan yang bertetangan dengan aturan yang kita pegang. Saya harap simpatisan dan pengurus Golkar yang ada di kota Sorong sama-sama menahan diri sambil melakukan konsolidasi organisasi dan mensukseskan pemilu tahun 2014 mendatang,” imbuhnya. (iso/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Tak Bisa Bedakan Jenis Kelamin Pengurus PKS
Redaktur : Tim Redaksi