DPD II Tolak Percepatan

Desak Batalkan Rapimnasus Golkar

Rabu, 25 April 2012 – 05:24 WIB

JAKARTA - Suara yang menentang percepatan Rapat Pimpinan Nasional Khusus (Rapimnasus) Partai Golkar terus bermunculan. DPD tingkat II Partai Golkar menyatakan menolak percepatan rapimnasus yang mengagendakan penetapan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie sebagai calon presiden dalam Pilpres 2014.

"Kalau dipaksakan Ical calon presiden, ini bisa didorong munaslub," ujar Muntasir Hamid, ketua Forum Silaturahmi DPD II Golkar se-Indonesia, kemarin (24/4).

Menurut Muntasir, tidak seharusnya muncul upaya mempercepat pencapresan Ical melalui rapimnasus. Salah satu alasan utamanya adalah dukungan dari daerah yang belum bulat terhadap Ical, panggilan Aburizal Bakrie.

"Rapimnasus adalah bentuk pemaksaan terhadap DPD II. Padahal, DPD II juga mempunyai hak dan suara yang sama di dalam partai," tegasnya.Muntasir menyatakan, sejumlah DPD II tidak akan tinggal diam. Dia bersama sejumlah wakil DPD akan menyampaikan suara penolakan itu kepada DPP di Jakarta. "Sebanyak 400-an DPD II siap datang ke Jakarta," tuturnya.

Menanggapi penolakan itu, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Nurul Arifin menilai hal tersebut merupakan dinamika biasa. Di sebuah parpol, wajar terjadi perbedaan. Dia tidak membantah bahwa suara untuk mempercepat pencapresan Ical belum bulat. "Memang belum bulat, baru 26 DPD, bertambah satu dari Jateng hari ini (kemarin, Red)," ujarnya di gedung parlemen.

Jika suara yang menolak itu dari Aceh, Nurul menilai hal tersebut wajar. DPD Aceh merupakan salah satu di antara beberapa DPD yang belum menyatakan dukungan terhadap rapimnasus. "Daerah seperti Aceh, Maluku, Sulsel memang belum," ujarnya.

Nurul memastikan bahwa perbedaan yang muncul di sejumlah elite Partai Golkar akan segera selesai. Sesuai dengan janji, pada 27 April diadakan rapat pengurus harian. "Agendanya belum pasti, tapi ketua umum akan melakukan klarifikasi atas kesimpangsiuran ini," jelas anggota Komisi II DPR itu.

Agenda lain adalah melakukan revitalisasi pengurus pleno. Dalam hal ini, akan dilakukan penyamaan persepsi. Rapat pengurus juga membicarakan isu-isu mutakhir yang muncul di media. "Kami akan bahas miskomunikasi dengan pengurus senior," ujarnya.

Nurul menambahkan, selain mayoritas DPD tingkat I, sayap Partai Golkar telah menyampaikan dukungan kepada Ical. Di antaranya, sayap pendiri Partai Golkar seperti MKGR, SOKSI, Kosgoro, KPPG, dan AMPG.

Wakil Ketua Umum Golkar Agung Laksono memandang wajar adanya pertentangan di internal partainya menjelang rapimnasus. Menurut dia, hal itu biasa tiap kali akan pembahasan capres. "Anggap saja promosi gratis," kata Agung yang juga Menko Kesra sebelum sidang kabinet di Kantor Presiden kemarin.

Namun, dia mengingatkan, perbedaan-perbedaan pendapat yang muncul harus bisa selesai dalam forum rapimnasus. "Begitu diputuskan, sepakat. Jangan sampai ada pengaruhnya terhadap kekompakan partai. Kalau sampai tidak kompak, pasti gagal," tegas Agung.

Menurut dia, sistem konvensi yang pernah diterapkan dua kali pemilu sudah terbukti gagal mengegolkan jago Golkar menjadi RI 1. Bahkan, membuat partai berlambang beringin itu terkotak-kotak dan tingginya praktik money politics.

"Makanya, kami tidak pakai lagi. Sekarang sistem survei, hasilnya akan dikukuhkan di rapimnasus," ujar Agung. Survei dilakukan secara nasional dengan melibatkan kader partai.

Mantan ketua DPR itu menampik percepatan rapimnasus karena adanya kekhawatiran gerakan Jusuf Kalla yang hendak nyapres. Sebab, JK juga bisa menjadi salah seorang kandidat. Namun, dia menyebutkan, berdasar kabar yang didengar, Ical memang berada di urutan teratas capres dari Golkar. "Daerah juga memberikan dukungan, tapi semua itu ya nanti dibawa ke rapimnasus," katanya. (bay/fal/c7/ari)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akbar Tak Mau Dukung Langkah Ical


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler