jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin mengungkapkan bahwa masa depan Islam terletak di tangan generasi muda muslim. Bagaimana generasi muda muslim saat ini akan menjadi gambaran dunia Islam di masa mendatang.
Demikian diungkapkan Sultan di hadapan ratusan peserta Indonesia Islamic Young Leaders Summit 2019 yang dihadiri ratusan wakil pemuda dari negara-negara muslim di dunia yang berlangsung di Jakarta, Sabtu (23/11).
BACA JUGA: Komite I DPD RI Bahas Sengketa Tanah dengan Kementerian ATR
“Konferensi ini sangat penting untuk membangun dan memberdayakan generasi muda muslim di masa depan. Saya hadir karena saya sadar bahwa generasi masa depan kita adalah mereka-mereka yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang ada saat ini,” katanya.
BACA JUGA: DPD RI Bentuk Pansus untuk Menyikapi Persoalan Papua
Dunia Islam saat ini butuh banyak gagasan, ide dan juga pendapat untuk menyelesaikan banyaknya persoalan global yang juga dirasakan/dialami oleh negara negara/masyarakat muslim.
“Dan generasi muda muslim adalah generasi terbaik. Muslim memiliki potensi yang sangat besar untuk berhasil jika bekerja keras dalam pengembangan sumber daya manusia sehingga menjadi pribadi yang berkualitas tinggi dengan iman yang kuat sehingga membentuk jiwa kepemimpinan yang tangguh.”
BACA JUGA: Rapat Kerja DPD RI - Bappenas: Pemindahan Ibu Kota Negara Wujud pemerataan dan Keadilan Ekonomi
Dalam konferensi yang bertemakan “Strengthening the role of muslim Youth to Consolidate the Ummah “ tersebut, Sultan juga mengungkapkan bahwa membentuk generasi muda tidak hanya bagaimana meningkatkan kapasitas intelektual. Tetapi juga bagaimana meningkatkan spiritual termasuk bagaimana menciptakan pribadi yang tangguh dengan kestabilan emosi.
“Sejarah telah membuktikan banyaknya pemimpin muda muslim kelas dunia dengan hati yang kukuh, keyakinan kuat pada ideologi, jiwa yang berintegritas telah mewarnai peradaban manusia,” tegasnya.
Semua bisa dicapai jika kita serius dalam mengembangkan sumber daya manusia muslim kita dengan intellectual development, spiritual holiness, physical strength dan emotional well being. Kita harus membangun umat kita dengan pendidikan dan intelektual.
“Kapasitas intelektual harus ditingkatkan. Pembelajaran seumur hidup, pendidikan dan khususnya teknologi terbaru harus ditanamkan di generasi muda muslim,” katanya.
Langkah untuk menerapkan system pendidikan kelas dunia di negara muslim adalah agenda yang palinng utama. Karena pendidikan mencerminkan tekad untuk mengangkat negara negara muslim terutama Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi menuju perbaikan umat.
Selain itu ,bagaimana menjaga nilai-nilai ulluhiyah dan rububiyah. Karena intelektual yang tinggi tanpa spiritual yang matang tidak aka nada artinya. Dengan Ulluhiyah dan rububiyah yang matang disertai dengan intelektual yang tinggi maka sumber dayama manusia muslim akan menjadi generasi muda muslim yang berilmu dan tanggap terhadap teknologi dengan moralitas yang tinggi.
“Tak lupa, generasi muda muslim juga harus memiliki kesehatan yang prima dan juga tingkat emosional yang matang,” katanya.
Secara keseluruhan, ini sejalan dengan konsep moderasi yang diperintahkan oleh Islam. Ini adalah kunci menuju kelahiran generasi muda Muslim yang mampu mengadaptasi kebijaksanaan pikiran dan kesejahteraan emosional untuk semua pengejaran kehidupan.(adv/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi