jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba menyambut positif rencana pemerintah membentuk holding BUMN. Sebab, menurut Parlindungan, langkah tersebut dapat memberikan imbas dalam percepatan pembangunan di daerah.
"Karena itu, DPD RI mendukung holdingisasi BUMN, selama rencana itu memberikan manfaat dan keuntungan untuk membantu percepatan pembangunan di daerah," kata Parlindungan, di Gedung DPD, Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (29/8).
BACA JUGA: Desa Diberdayakan, Indonesia Bisa Jadi Produsen Pangan Terbesar
Menurut Parlindungan, holdingisasi dapat membangun ekonomi daerah dan mampu merangkul para pengusaha lokal sebagaimana diinginkan Presiden Jokowi, bahwa sekitar 85 persen pekerjaan percepatan pembangunan melibatkan pihak swasta sebagai sub-kontraktor.
"Semakin kuat para pengusaha lokal di daerah dengan sendirinya terjadi pembangunan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat juga semakin membaik," ujarnya.
BACA JUGA: Merasa Dizalimi Perusahaan Kanada, Pengusaha Mengadu ke Jokowi
Karena itu, senator asal Sumatera Utara ini meminta pemerintah tidak perlu takut dalam pembentukan holding BUMN, karena tujuannya untuk memperbaiki struktur permodalan BUMN agar tidak meminta lagi suntikan modal atau Penyertaan Modal Negara (PMN) dari APBN.
"Selama tujuannya itu benar, pemerintah tidak perlu takut, yang harus dipikirkan bagaimana holdingisasi ini memiliki manfaat yang maksimal," sarannya.
BACA JUGA: Mulai 1 September, Tiket KA Ekonomi Lokal Bisa Dipesan H-7
Mengenai rencana pembentukan holding BUMN di sektor migas melalui proses akuisisi Pertamina terhadap Perusahaan Gas Negara (PGN), Parlindungan menyarankan sebaiknya pemerintah membentuk holding energi yang membawahi seluruh BUMN energi yakni migas, mineral dan batubara, listrik, dan energi terbarukan.
"Saya lebih sependapat jika Pertamina, PGN dan PLN di bawah satu holding sehingga makin kuat posisinya," pungkasnya.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Sinergi Kuat, KEK Tanjung Kelayang Bakal Terealisasi Paling Cepat
Redaktur : Tim Redaksi