DPR Akui Kualitas KPK

Patut Diapresiasi Lantaran Berani Jerat Menteri

Jumat, 21 Desember 2012 – 21:39 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo menilai era kepemimpinan Abraham Samad Cs di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode ketiga ini telah membawa banyak perbaikan dalam kualitas penegakan hukum. Salah satu buktinya adalah keberanian KPK menjerat menteri aktif, yakni Andi Mallarangeng sebagai tersangka korupsi.

"Tanpa bermaksud memuji KPK, harus saya katakan era perbaikan penegakkan hukum itu diprakarsai oleh rezim kepemimpinan KPK periode sekarang. Salah satu indikasinya menetapkan seorang menteri aktif jadi tersangka kasus Hambalang," kata Bambang Soesatyo, di press room DPR, Senayan Jakarta, Jumat (21/12).

Tak hanya itu, sebut Bambang, KPK juga mendapat apresiasi masyarakat karena sebelumnya telah menetapkan dua mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi bailout Bank Century, serta menyeret sejumlah anggota DPR ke untuk diadili karena korupsi. Bahkan KPK, sebutnya, juga berani menjerat pengusaha besar yang dikenal dekat dengan penguasa.

Hanya saja sejara kuantitas, kata Bambang, jumlah kasus yang ditangani KPK memang masih sedikit. Sebab, jumlah yang ditangani belum sebanding dengan 5500 laporan dugaan kasus korupsi yang masuk ke KPK selama tahun 2012.

"Tapi secara kualitas sedikit perkara dugaan korupsi yang saat ini ditangani KPK bermakna sangat strategis. Penahanan dan penetapan status tersangka bagi seorang menteri aktif, Jenderal Polisi bintang dua, mantan deputi Gubernur BI, pengusaha besar serta anggota sejumlah DPR layak dilihat sebagai tangkapan besar," ulasnya.

Akan tetapi menurut politisi Partai Golkar itu, era perbaikan kualitas penegakkan hukum itu baru saja dimulai dan Indonesia masih berada di posisi start. "Ibarat balap mobil, start Indonesia bahkan kurang mulus. Tantangannya sangat beragam dan tidak muda untuk diatasi karena sejumlah kekuatan besar terus berusaha mementahkan semangat perbaikan ini," ungkapnya.

Karena itu Bambang berharap publik terus mengawal dan mendorong KPK. Hal itu penting agar KPK bisa terus konsisten dalam memberantas korupsi, termasuk menyingkirkan hal-hal yang menghambat upaya menjerat koruptor.

"Salah satu tantangan boleh jadi bersumber dari internal KPK karena berstatus keloktif kolegial dalam mengambil keputusan sehingga pasti diwarnai perbedaan pendapat yang tajam sulit dihindari. Tapi KPK telah melewati semua tantangan sepanjang 2012 itu dengan progres yang signifikan dalam konteks perbaikan kualitas penegakkan hukum," ujarnya.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Marzuki Tolak Ikut Campur Soal Reshuffle

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler