jpnn.com - JAKARTA - Komisi VII DPR RI meminta pemerintah untuk lebih baik dalam mengantisipasi pasokan bahan bakar mintak (BBM) saat arus balik, dibandingkan saat arus mudik.
Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS Rofi Munawar menilai pada titik puncak mudik, pemerintah tidak mampu memenuhi pasokan BBM karena tingginya permintaan dari masyarakat.
BACA JUGA: Ini Saran Pengamat Intelijen agar Wafatnya Husni Tak Jadi Spekulasi
"Distribusi dan manajamen stok BBM harus dipikirkan ulang dengan seksama, jangan seperti persiapan mudik yang terbukti kurang baik. Ada baiknya dipikirkan terobosan baru yang lebih kreatif dan adaptif agar redistribusi BBM berbasis evaluasi pelaksanaan mudik," jelas Rofi seperti siaran persnya, Minggu (10/7).
Tercatat oleh Traffic Management Centre (TMC) Polda Metro Jaya pada puncak arus mudik (4/7/2016) terjadi kekosongan stok di empat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sepanjang jalur Brebes.
BACA JUGA: Hayo….Bersatu Perangi Perdagangan Perempuan
Padahal sudah jauh-jauh hari, jelas Rofi, PT Pertamina sangat yakin bahwa stok BBM tercukupi dan mudah didapatkan.
Atas hal itu, Rofi menilai adanya kepercayaan diri dari pemerintah dan PT Pertamina dalam mengantisipasi arus mudik lebaran dari dari daerah Jakarta dan Jawa Barat menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun, alih-alih tersedia stok yang terjangkau, yang ada justru kerepotan dalam melakukan pelayanan terhadap permintaan masyarakat yang melonjak tajam di semua jenis BBM.
BACA JUGA: Investor Korsel Siap Buka 15 Ribu Loker di Jateng
"Anggapan bahwa mudik peristiwa ritual tahunan biasa, terbukti meleset. Oleh karena persiapan yang hampir tidak banyak perubahan dari tahun sebelumnya. Tentu saja, hal ini menunjukan kebijakan pemerintah kurang tepat dalam memperhitungkan beragam faktor yang sudah banyak berubah di tahun ini," tegas wakil rakyat dari dapil Jawa Timur VII ini.
Rofi menjelaskan ada beberapa faktor yang menyebabkan stok BBM tidak tersedia dengan baik selama arus mudik, misalnya, titik distribusi BBM yang terbatas hanya di SPBU, perubahan harga BBM, macet yang berkepanjangan menyebabkan konsumsi melonjak tajam, dan adanya antrian panjang yang mengular.
"Oleh karena itu, jangan sampai antisipasi arus balik sama dengan arus mudik kemarin, walau diprediksi kendaraan akan terpisah secara waktu maupun rute" tegas Rofi.
Sebagai informasi, Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto memprediksi akhir pekan, yaitu pada Sabtu (9/7) dan Minggu (10/7), akan menjadi puncak arus balik Mudik 2016 bagi para pemudik untuk kembali ke kota asal.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Arus Balik, Tol Cipali dan Bandung Padat Merayap Euy
Redaktur : Tim Redaksi