jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengapresiasi Kejagung yang menetapkan tersangka baru dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Tersangka baru itu adalah Direktur PT Maxima Integra Joko Hartono Tirto. "Kami apresiasi langkah Kejagung," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (7/2).
BACA JUGA: Anak Buah SBY Interupsi di Sidang Paripurna, Tagih Kejelasan Pansus Jiwasraya
Kejagung dalam mengusut kasus yang diduga merugikan negara Rp 13,7 triliun itu dikawal Panitia Kerja (Panja) Pengawasan Penegakan Hukum Jiwasraya Komisi III DPR.
"Kejagung terus bergerak untuk melakukan penegakan hukum, termasuk sudah ditetapkannya tersangka baru yang menurut Kejagung terlibat atau menjadi kunci dari skandal Jiwasraya," ujar Dasco.
BACA JUGA: Tiga Panja Tidak Sinkron Usut Jiwasraya
Wakil ketua umum Partai Gerindra itu menilai bahwa sejauh ini Kejagung sudah bekerja dengan sangat baik mengusut Jiwasraya. "Sebelum bentuk panja, mereka (Kejagung) sudah kerja, dan sekarang terus bekerja dan ada koordinasi yang cukup intensif dengan Panja Pengawasan Penegakan Hukum Jiwasraya Komisi III DPR," kata Dasco.
Seperti diketahui, Kejagung sudah menjerat enam tersangka dalam dugaan korupsi Jiwasraya. Sebelum Joko, lima tersangka yang dijerat adalah mantan Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Herdrisman Rahim, mantan Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Harry Prasetyo, mantan Kepala Divisi Keuangan dan Investasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Syahmirwan, Presiden Komisaris PT Trada Alam Mineral Hery Hidayat, dan Presiden Komisaris PT Hanson Internasional Benny Tjokrosaputro.
BACA JUGA: Temuan Gerindra: Andre Rosiade Tidak di Dalam Kamar Hotel saat Kejadian
Sementara itu, susunan ketua dan anggota Panja Pengawasan Penegakan Hukum Jiwasraya Komisi III DPR sudah ditetapkan, Selasa (4/2).
Ketua Komisi III DPR yang juga Ketua Panja Jiwasraya Herman Herry mengatakan agenda pertama panja adalah memanggil Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung Adi Toegarisman, Direktur Penyidikan pada Jampidsus Kejagung Febrie Adriansyah, dan jajarannya pada 13 Februari.
"Tujuannya kami ingin mendapat masukan sudah sejauh mana penanganan perkara Jiwasraya,” ujar dia. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy