DPR: Asrama Haji Banda Aceh Belum Memiliki Poliklinik Kesehatan

Kamis, 24 Agustus 2017 – 09:50 WIB
Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf Macan Effendi memimpin kunjungan spesifik Panja Kesehatan Haji Komisi IX DPR RI ke Embarkasi Aceh, Banda Aceh, Senin (21/8/2017). Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, BANDA ACEH - Asrama Haji Banda Aceh belum memiliki Poliklinik Kesehatan yang berfungsi menangani segala masalah gangguan kesehatan para jemaah calon haji setempat.

Hal ini terungkap dalam Kunjungan Spesifik Panja Kesehatan Haji Komisi IX DPR RI ke Embarkasi Aceh, Banda Aceh, Senin (21/8/2017) lalu. Kunjungan ini dipimpin Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf Macan Effendi didampingi Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah, dan para pemangku kepentingan di Banda Aceh.

BACA JUGA: Komisi XI DPR Dorong Pembangunan Infrastruktur di Mentawai

Politikus Fraksi Partai Demokrat itu mengatakan secara umum fasilitas kesehatan Asrama Haji Embarkasi Aceh sudah cukup baik, namun masih terdapat beberapa yang menjadi catatan Panja Kesehatan Haji Komisi IX dan akan kita bahas nantinya di tingkat pusat bersama dengan Pemerintah. 

“Semua pelayanan kesehatan berjalan baik, cuma harapan kita untuk penambahan tenaga medis, itu belum terlaksana tahun ini,” kata Dede.

BACA JUGA: Kemenkes Perlu Sosialisasikan Virus MERS-CoV kepada Calon Haji

Menurutnya, hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh faktor kuota jemaah haji dengan tenaga medis. Jika ingin ditambah, maka akan mengambil kuota jamaah.

“Nanti kita akan diskusikan di DPR, bahwa tenaga medis jangan mengambil kuota jama'ah, tapi diambil dari relawan. Artinya, relawan yang berangkat itu tidak naik haji,” jelas Dede.? 

BACA JUGA: Sidak DPR Temukan Praktik Rentenir Jemaah Haji

Sementara Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Banda Aceh, Nuryanto mengatakan pelayanan kesehatan haji di Aceh ini memiliki 15 dokter, 7 perawat, 6 tenaga pengendali risiko lingkungan, 10 tenaga administrasi dan sistem komputerisasi haji terpadu bidang kesehatan. Asrama haji setempat yang dijadikan Embarkasi Aceh cuma dilengkapi tempat pemeriksaan kesehatan, ambulance dan kendaraan operasional.

“Kita butuhkan ruang kesehatan yang permanen untuk embarkasi dan debarkasi, lalu ruang tunggu jamaah sebelum pemeriksaan akhir dan penambahan toilet di tempat pemeriksaan akhir," ujarnya.

Nuryanto menambahkan, dari total 4.393 jemaah haji embarkasi Aceh termasuk petugas, yang berangkat tahun ini berusia di atas 50 tahun, sebanyak  68 persennya berisiko tinggi.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Apresiasi Pengendalian Inflasi di Provinsi Bali


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
DPR RI   DPR  

Terpopuler