DPR: Bebani APBN, Konsep Subsidi Harus Diubah

Minggu, 01 Juni 2014 – 23:32 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi Anggaran DPR, Sadar Subagyo mengatakan, harus dicari konsep baru yang berkeadilan untuk subsidi BBM. Kondisi faktual subsidi energi saat ini membengkak sampai Rp 392 trilliun.

Sebagai perbandingan, ujar Sadar, belanja modal yang digunakan secara riil untuk pembangunan fisik hanya Rp151 triliun atau 8,2 persen dari belanja negara.

BACA JUGA: Sangeang Api Meletus, Penerbangan Garuda Indonesia di Lima Bandara Terhenti

"Terlihat jelas, subsidi energi sangat membebani negara sehingga alokasi dana pembangunan menjadi minim. Di sisi lain, semua sepakat bahwa subsidi energi salah sasaran karena mayoritas dinikmati golongan menengah. Karenanya, subsidi BBM harus diganti dengan konsep baru yang lebih tepat sasaran," kata Sadar, Minggu (1/6).

Lebih lanjut, anggota Fraksi Gerindra DPR itu mengusulkan BBM dijual dengan harga pasar tanpa subsidi. Subsidi diberikan hanya kepada pengguna transportasi umum, nelayan dan golongan masyarakat tertentu.
"Caranya, untuk transportasi umum diberikan kartu subsidi (smart card) berisi bantuan tunai, pembelian BBM per bulan sesuai dengan kebutuhan trayeknya. Untuk area terpencil yang tidak terjangkau teknologi dapat digunakan kartu diskon BBM," ujar Sadar.

BACA JUGA: Tantang Capres-Cawapres Buka SPT Pajak

Jika hal ini diterapkan menurut dia, kenaikan harga BBM tidak berdampak langsung pada kenaikan biaya transportasi.

Hal ini juga akan mendorong terciptanya transportasi publik yang memadai. "Transportasi publik akan secara langsung terbenahi tidak semrawut seperti sekarang," jelas Sadar.

BACA JUGA: Jelang Ramadhan, Harga Telur Ayam Terkerek

Masyarakat yang selama ini naik kendaraan motor dan mobil akan terdorong naik kendaraan umum. Karena ongkosnya dibayari oleh negara.

"Dampaknya kemacetan di jalan-jalan menjadi berkurang, karena masyarakat lebih memilih kendaraan umum," ungkap Sadar Subagyo. (fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penerbangan Rute NTB Batal, Garuda Imbau Penumpang Reschedule


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler