DPR: Bebaskan Lahan Untuk Perluasan Bandara Rendani

Selasa, 13 Juni 2017 – 09:57 WIB
Anggota Komisi V DPR Syahrulan Pua Sawa ketika melakukan kunjungan kerja di Manokwari, Papua Barat, Jumat (9/6/2017). Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, MANOKWARI - Bandar Udara Rendani Manokwari belum layak digunakan untuk pesawat ukuran besar karena panjang lintasannya belum memenuhi standar masih dibawah 2,5 KM.

Demikian dikatakan Syahrulan Pua Sawa (F-PAN) anggota Tim Kunspek Komisi V DPR ketika melakukan kunjungan kerja di Manokwari, Papua Barat, Jumat (9/6/2017).

BACA JUGA: Komisi XI DPR Kritik Tim Pengendali Inflasi Daerah Maluku Utara

Anggota Fraksi PAN DPR ini mengatakan bahwa kendalanya hanya lahan saja. “Kami selaku wakil rakyat mendukung dan tetap melakukan pengawasan untuk ini. Kementerian Perhubungan tidak bisa bekerja karena proses pembebasan lahan ini belum selesai,” ungkapnya.

Menurutnya, secara aturan hal ini ini harus ditahan tetapi karna kebutuhan masyarakat jika ditahan nanti ada lagi kejadian yang tidak kita inginkan. Karena itu kita dari Komisi V DPR meminta kepada pemerintah daerah Manokwari supaya bisa melakukan pembebasan lahan untuk perluasan bandara segera mungkin agar Kementerian Perhubungan bisa mengajukan anggaran untuk perpanjangan landasan.

BACA JUGA: Setya Novanto Safari Ramadan ke Pesantren Rahmatullah Demak

Lebih lanjut, Syahrulan menjelaskan bahwa Bupati Manokwari berjanji sehabis lebaran proses tanah sudah selesai dan akan bekerja keras untuk hal ini. “Untuk pengembangan Bandara Rendani total keseluruhan adalah sebesar Rp. 110 miliar, terdiri dari Propinsi Rp 80 miliar ditambah dengan Rp. 20 miliar untuk pembebasan lahan sementara dari Kabupaten Rp 10 miliar,” tambahnya.

Pertemuan yang dilaksanakan di Ruang Rapat Kantor Gubernur Papua Barat Lantai III Arfai ini dihadiri oleh Gubernur Papua Barat, Kapolda Papua Barat, Kabinda, para jajaran SKPD, Asisten II, Kajati Papua dan Kepala Bandara Rendani.

BACA JUGA: Sarana Pendidikan di Daerah Terpencil Tidak Sesuai Standar

Pertemuan yang dilaksanakan di Ruang Rapat Kantor Gubernur Papua Barat Lantai III Arfai ini dihadiri oleh Gubernur Papua Barat, Kapolda Papua Barat, Kabinda, para jajaran SKPD, Asisten II, Kajati Papua dan Kepala Bandara Rendani.(adv/jpnn)

Dalam pertemuan juga disinggung mengenai tergelincirnya pesawat di Bandara Rendani. Syahrulan mengatakan, kejadian kecelakaan tergelincirnya pesawat ini sudah yang ketiga kalinya, karena itu pihaknya akan tetap memantau dan menunggu laporan hasil investigasi KNKT.

“Hari Senin (12/6) kita akan langsung memproses hal ini dalam rapat dengan instansi terkait. Ke depannya semoga pertemuan ini menjadi harapan pemerintah untuk ikut membantu kemajuan infrastruktur Bandara Rendani yang lebih baik,” tutupnya.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sutan Adil Tolak Rencana Pelibatan Presiden Dalam Pengangkatan Rektor PTN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
DPR RI   DPR  

Terpopuler