DPR Berharap Harga TBS Segera Normal

Rabu, 24 Agustus 2022 – 12:56 WIB
Pekerja memanen tandan buah segar (TBS) kelapa sawit, Sukabumi, Senin (23/8). Foto: Dea Hardianingsih/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah dinilai telah mengambil langkah sangat strategis dalam upaya untuk kembali menaikkan dan menjaga stabilitas harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit nasional, yang sempat anjlok pada awal 2022.

Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Golkar H.M Salim Fakhry berharap langkah yang diambil pemerintah bisa meningkatkan kembali harga TBS kelapa sawit, sehingga petani kelapa sawit, terutama petani mandiri, tidak semakin dirugikan dengan penurunan harga TBS.

BACA JUGA: Peserta BP Jamsostek Dapat KPR Berbunga Rendah dari BTN

"Harapan kami semua, bagaimana efek dari kebijakan atau langkah strategis yang diambil Pemerintah tersebut terhadap harga TBS kelapa sawit. Apakah akan cepat membantu petani dengan kenaikan harga TBS atau tidak," katanya pada program Wakil Rakyat Bicara Sawit 2022," belum lama ini.

Dia menambahkan Indonesia telah menjadi produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Sejak 2006 hingga 2021, produksi minyak sawit Indonesia terus meningkat hingga mencapai 44 juta ton per tahun dengan pertumbuhan rata-rata mencapai 3,6 persen per tahun.

BACA JUGA: Tangkal Pelecehan Seksual, BonCabe Gandeng Komnas Perempuan Gelar Webinar

Setiap tahun, sektor kelapa sawit juga berkontribusi sekitar 13,5 persen terhadap ekspor non-migas Indonesia dan menyumbang 3,5 persen terhadap produk domestic bruto (BDP).

"Dapat dikatakan industri kelapa sawit nasional telah menjadi  salah satu industri unggulan Indonesia," katanya.

BACA JUGA: Lupa Membaca Bismillah Saat Makan? Ucapkan Kalimat Ini

Beberapa waktu lalu, katanya, harga Tanda Buah Segar (TBS) sempat menyentuh angka tertinggi yakni sebesar Rp 3.500 per kg, khususnya di Provinsi Riau.

Itu terjadi pada awal 2022, akan tetapi, harga TBS tiba-tiba anjlok.

"Pada April 2022, petani di sejumlah daerah merasakan fluktuasi penurunan harga TBS yang sangat signifikan dan dampaknya telah dirasakan oleh petani sawit mandiri," ujarnya.

Menurut dia, penurunan harga TBS yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan lamanya hingga mencapai ke level terendah telah menimbulkan keresahan bagi para petani kelapa sawit Indonesia, terutama petani mandiri. 

"Mereka mengeluhkan bagaimana anjloknya harga TBS kelapa sawit yang tidak kunjung membaik," serunya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler