JAKARTA - Indonesia mendapatkan peluang untuk menerima bantuan dari Global Fund guna meningkatkan kualitas kesehatan. Dana bantuan itu ditawarkan Global Fund pada pertemuan Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-128 yang digelar di Quito, Equador.
Anggota DPR RI, Tantowi Yahya yang tergabung dalam delegasi RI pada pertemuan itu mengatakan, tawaran Global Fund untuk ikut membiayai program kesehatan nasional jangan sampai terlewatkan. Pasalnya, kata Tantowi, untuk menambah 5 persen anggaran kesehatan dari APBN saja sangat sulit direalisasikan. "Ini merupakan angin segar bagi DPR dan pemerintah dalam merancang program kesehatan di Indonesia, “ kata Tantowi melalui surat elektronik dari Quito, Selasa (26/3).
Meski demikian, kata politisi Golkar yang juga anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI itu, Global Fund tetap mengajukan syarat agar negara anggota IPU menerima bantuan dana kesehatan. Syaratnya adalah negara calon penerima bantuan harus mengajukan proposal tentang program kesehatan nasional.
Karenanya Tantowi menegaskan, DPR dan pemerintah harus bisa bekerjasama dalam membuat program kesehatan nasional. ".Kalau mereka nilai ini layak maka bantuan itu akan segera dicairkan.Makanya kita harus membuat program yang baik,” tambahnya.
Tantowi pun mengaku optimis Indonesia bisa menyusun program kesehatan yang baik dan mendapat kepercayaan kalangan internasional. Terlebih lagi, lanjutnya, program Indonesia tentang pemberantasan HIV/AIDS dan penurunan angka kematian bayi juga diadopsi program Millennium Development Goals (MDGs).
Tantowi menambahkan, dalam forum IPU itu Indonesia merupakan satu dari dua negara yang memasukkan program MDGs sebagai wilayah kerja DPR. “Kebetulan Global Fund kini juga telah menambah program bantuan mereka tidak lagi hanya untuk HIV/AIDS tapi juga untuk kesehatan ibu dan kematian bayi. Jadi sudah pas dengan program panja MDGS yang kita miliki,” ucap anggota advisory group untuk HIV/AIDS di bawah IPU itu. (jpnn)
Meski demikian, kata politisi Golkar yang juga anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI itu, Global Fund tetap mengajukan syarat agar negara anggota IPU menerima bantuan dana kesehatan. Syaratnya adalah negara calon penerima bantuan harus mengajukan proposal tentang program kesehatan nasional.
Karenanya Tantowi menegaskan, DPR dan pemerintah harus bisa bekerjasama dalam membuat program kesehatan nasional. ".Kalau mereka nilai ini layak maka bantuan itu akan segera dicairkan.Makanya kita harus membuat program yang baik,” tambahnya.
Tantowi pun mengaku optimis Indonesia bisa menyusun program kesehatan yang baik dan mendapat kepercayaan kalangan internasional. Terlebih lagi, lanjutnya, program Indonesia tentang pemberantasan HIV/AIDS dan penurunan angka kematian bayi juga diadopsi program Millennium Development Goals (MDGs).
Tantowi menambahkan, dalam forum IPU itu Indonesia merupakan satu dari dua negara yang memasukkan program MDGs sebagai wilayah kerja DPR. “Kebetulan Global Fund kini juga telah menambah program bantuan mereka tidak lagi hanya untuk HIV/AIDS tapi juga untuk kesehatan ibu dan kematian bayi. Jadi sudah pas dengan program panja MDGS yang kita miliki,” ucap anggota advisory group untuk HIV/AIDS di bawah IPU itu. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantah Ada Ribuan Legislator Kader PD Hengkang
Redaktur : Tim Redaksi