DPR Butuh Tenaga Ahli dan Figur Peneliti

Senin, 02 Januari 2012 – 03:23 WIB

JAKARTA - Disiplin adalah segala-galanya. Namun, dalam sejumlah agenda rapat paripurna, masih banyak anggota DPR yang datang terlambat atau malah tidak datang sama sekali.

Konsekuensinya, rapat terpaksa molor dan tidak jarang terpaksa dibuka meskipun belum mencapai kuorum yang sudah disyaratkan undang-undang. Karena itu, pada 2012 ini, para anggota DPR harus lebih disiplin dan profesional.

"Kedisiplinan adalah salah satu hal yang harus jadi perhatian. Terkadang jadi ada pembahasan yang lama, terlalu banyak mengkonsumsi waktu. Kita masih melihat minimnya kedisiplinan dalam rapat paripurna dan kelengkapan," tutur Direktur Monitoring, Advokasi, dan Jaringan Program Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK), Ronald Rofiandri, di Jakarta, Minggu (1/1).

Kalau masalah kedisiplinan ini dibiarkkan saja tentu menyedot waktu yang lebih lama dalam menyelesaikan UU dan masalah lainnya. Apalagi beban prolegnas DPR tidaklah sedikit.

Karena itu Ronald berharap pada tahun 2012 yang baru saja dimulai ini, anggota DPR bisa lebih berbenah diri dengan meningkatkan kedisiplinan. Sebab disiplin juga mempengaruhi efektivitas kerja.

"Selain itu tenaga ahli, perancang,  dan peneliti juga belum memadai. Kehadiran mereka penting saat penyusunan naskah UU. Kualitas atau bobot pembicaraan antara materi dengan apa yang disampaikan sering kali begitu dangkal," katanya.

Ketika tenaga ahli DPR masih belum signifikan, paparnya, seharusnya bisa ditambal dengan peran penelitian dan pengembangan yang dimiliki partai politik. Ini karena litbang parpol merupakan think tank politik. Jika litbang parpol dimaksimalkan dan mendukung kinerja anggota DPR, ini menunjukkan parpol mampu memaksimalkan dukungan kepada konstituennya.

"Kedisiplinan itu sebagian yang mempengaruhi proses pembahasan. Yang juga penting adalah DPR memberikan perhatian saat menggelar rapat dengar pendapat umum dengan masyarakat. Kadang yang datang saat RDPU itu hanya 10 orang, sangat jarang yang lebih dari 20 orang. Seharusnya punya alokasi waktu yang cukup juga untuk masyarakat," tutur Ronald.

Dia juga berharap fraksi parpol di DPR memaksimalkan evaluasi yang selama ini minim. Parpol diharapkan tidak mendiamkan dan mampu bertindak tegas pada anggota DPR yang bandel. "Kalau ada yang bandel harus ditindak tegas. Manajemen rapat juga harus ditingkatkan untuk meningkatkan profesionalisme anggota dewan," kata Ronald.(dms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2012, DPR Jangan Lagi Kedodoran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler