jpnn.com, KUBU RAYA - Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan bersama Komisi IV DPR menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani Milenial dan penyuluh di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar), Senin (27/2).
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPPSDMP menjadi penyelenggara Bimtek yang mengusung tema besar pentingnya gerakan tani pro organik (Genta Organik).
BACA JUGA: Pacu Kesetaraan Gender & Inklusi Sosial, Kementan Gelar Workshop GESI
Bimtek ini melibatkan 70 orang peserta yang berprofesi sebagai petani milenial dan penyuluh pertanian di Kabupaten Kubu Raya.
Pelaksanaan bimtek ini selaras dengan ajakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mendorong untuk menyukseskan Genta Organik dalam rangka mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
BACA JUGA: Menjelang Ramadan, Kementan Sebut Bawang Merah dan Cabai Tercukupi
"Kami harapkan kepada gubernur, bupati, wali kota, dan kepala dinasnya untuk turun tangan secara maksimal. Karena gerakan ini tidak akan berhasil tanpa kebersamaan," kata Syahrul.
Syahrul mengajak para penyuluh dan petani untuk mulai mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan penggunaan pupuk organik.
BACA JUGA: Instruksi Terbaru Kapolri buat Seluruh Personel, Tanpa Terkecuali
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa yang dapat menyuburkan tanah bukan pupuk kimia melainkan pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah.
"Pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah itu petani bisa buat sendiri asalkan ada kemauan. Artinya, untuk menyuburkan tanah tidak ada alasan, karena pupuk mahal kita hanya diam. Proses penyuburan tanah, peningkatan produktivitas, dan produksi harus terus kita lakukan" ucap Dedi.
Sementara itu, Kepala SMK-PPN Banjarbaru Budi Santoso mengungkapkan bimtek ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan kapasitas bagi petani dalam berusaha tani, baik itu pengetahuan maupun keterampilan petani.
"Untuk penyuluh diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan kapasitasnya dalam transfer informasi kepada petani," katanya.
Anggota DPR dapil Kalimantan Barat Maria Lestari mengatakan bahwa bimtek ini sangat penting untuk dilaksanakan, karena salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas SDM, baik itu petani maupun penyuluhnya.
“Peningkatan kapasitas pengetahuan maupun keterampilan harapannya akan berdampak pada peningkatan produksi dan penghasilan, sehingga kesejahteraan petani akan meningkat.” ujar Maria.
“Saat ini ada beberapa isu di bidang pertanian yang sedang ramai, salah satunya langkanya pupuk dan mahalnya pupuk di tingkat petani, untuk itu penting bimbingan teknis ini terkait pupuk organik sebagai solusi kelangkaan dan mahalnya pupuk. Karena pupuk organik dapat diolah sendiri dari bahan yang ada di alam sekitar kita, dan tentunya akan berdampak baik bagi kesuburuan tanah, sehingga tanah kita bisa terus berkelanjutan untuk kita tanam pada masa-masa selanjutnya," lanjut Maria.
Selain itu, Maria juga mengungkapkan bahwa peningkatan kapasitas ini juga merupakan langkah penting bagi para petani di wilayah Kubu Raya, untuk menangkap peluang dan memunculkan produk-produk pertanian.
"Mengingat wilayah Kubu Raya merupakan wilayah penyangga di ibu kota provinsi dan akses masuk ke Kalimantan Barat," kata dia. (rhs/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengumuman Seleksi PPPK Guru Enggak Ada Kepastian, Dampaknya Akan Fatal
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi