DPR Desak KPK Ungkap Korupsi Proyek Alutsista

Rabu, 07 Maret 2012 – 22:00 WIB

JAKARTA - Anggota Komisi I DPR, Al Muzzammil Yusuf meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak ragu menyelidiki dugaan mark up dalam pengadaan enam unit Sukhoi dari Rusia.

“Jika sudah ada informasi dari masyarakat, LSM atau media massa terkait adanya dugaan korupsi di kementerian atau lembaga manapun, termasuk Kemenhan atau TNI, KPK harus cepat merespon," kata Muzzammil, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Rabu Rabu (7/3).

Dalam konteks pemberatasan korupsi, lanjut Muzzammil, DPR akan mendukung KPK untuk menyelidiki dugaan mark up pengadaan Sukhoi atau pengadaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) lainnya di Kemenhan/TNI. Alasannya, KPK memiliki peran penting.

"Peran KPK sangat penting dan menentukan untuk membuktikan ada atau tidaknya mark up dalam pengadaan enam unit Sukhoi sehingga masalah jadi terang-benderang," kata politisi Partai PKS itu.

Muzzammil menambahkan, selama ini bidang pertahanan di bawah pengelolaan Kemenhan dan TNI ini belum disentuh oleh KPK dengan alasan masih fokus pada kasus korupsi di bidang pertanian, pertambangan, dan perpajakan. Padahal, potensi kebocoran anggaran dalam pengadaan alutsista ini cukup besar karena biasanya melibatkan rekanan sebagai pihak ketiga yang dilegalkan dalam bentuk peraturan menteri, imbuhnya.

“Anggaran pengadaan Alutsista ini bisa membengkak karena adanya peran rekanan sebagai pihak ketiga, selain sebagai perantara pembelian Alutsista tapi juga mencarikan dana pinjaman dari bank luar negeri untuk membeli Alutsista tersebut,” ungkapnya.

Hal ini sangat mungkin terjadi, kata Muzzammil, karena Kementerian Keuangan sebagai bendahara negara tidak memiliki cukup dana untuk membiaya pengadaan Alutsista secara langsung dalam jangka pendek.  “Untuk itu peran rekanan ini sangat penting dalam pengadaan Alutsista luar negeri yang berimplikasi meningkatnya biaya pembelian Alutsista pada kisaran 10 hingga 15 persen,” kata Muzzammil. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hemas: Rok Mini Hanya Upaya Pengalihan Isu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler