jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay tidak membantah jumlah tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia semakin meningkat.
Terlebih, ada fakta yang menunjukkan bahwa keberadaan mereka banyak yang ilegal.
BACA JUGA: Membeludaknya Tenaga Kerja Asing Jangan Dianggap Remeh
Hal tersebut menurut Saleh, terjadi karena sanksi yang diberikan pemerintah melalui Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) masih belum membuat jera para TKA ilegal.
"Kemenaker dan instansi terkait memang sudah banyak menangkap TKA ilegal. Sejauh ini, tindakan yang dilakukan hanya sebatas hukuman administratif dan deportasi. Tidak heran jika tidak menimbulkan efek jera," kata Saleh di kompleks Parlemen Jakarta, Jumat (9/12).
BACA JUGA: Polri Gandeng PPATK Telusuri Aliran Dana Makar
Persoalan TKA ini menurut Wasekjen PAN itu, tidak bisa dianggap remeh karena berkaitan dengan masalah kedaulatan.
Apalagi mereka datang secara ilegal dan dapat bekerja di wilayah NKRI tanpa melalui prosedur yang semestinya.
BACA JUGA: Ketum ICMI: Inilah Umat Islam, Mau Berjuang untuk Agama dan Bangsanya
Kondisinya berbeda dengan negara lain yang mempekerjakan TKI, seperti Korea, Hongkong, dan negara-negara lain. Di sana TKI harus mendapat izin formal.
"Semestinya, di Indonesia hal itu juga diperhatikan dan diawasi secara ketat," tegas politikus asal Sumatera Utara ini.
Pihaknya khawatir kedatangan TKA secara ilegal menimbulkan persoalan lebih besar.
Sebab, mereka mengambil kesempatan kerja yang semestinya bisa dinikmati warga Indonesia.
Karena itu, di tengah sulitnya menciptakan lapangan pekerjaan, dia meminta pemerintah betul-betul memperhatikan masalah ini.
"Kalau lapangan pekerjaan baru semua diberikan kepada warga asing, lalu apa lagi yang tersisa dari investasi baru yang ada di Indonesia? Ini menjadi sesuatu yang perlu diprioritaskan pemerintah. Kan aneh, negara yang masih banyak membutuhkan lapangan kerja, justru dibanjiri TKA," tandasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mas Tommy Jadi Bandar Makar? Nih Penjelasan Kapolda
Redaktur : Tim Redaksi