jpnn.com, JAKARTA - Langkah eks Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memenuhi panggilan penyidik Kejaksaan Agung kemarin diapresiasi anggota DPR RI.
Seperti diketahui, Lutfi datang untuk memberikan kesaksian terkait kasus dugaan pemberian izin ekspor crude palm oil (CPO) atau minyak goreng dan turunannya periode Januari 2021 sampai Maret 2022.
BACA JUGA: MAKI Dorong Mendag Lutfi Bongkar Semua Data Terkait Mafia Minyak Goreng ke Kejagung
“Pak Lutfi mantan Mendag ini kan whistle blower dalam kasus mafia migor yang tengah ditangani Kejagung. Karena jasa beliau, publik yang tidak yakin akan adanya mafia migor ini menjadi sadar, akan guritanya,” kata Wakil Ketua Fraksi PKS Mulyanto kepada wartawan.
Anggota Komisi VII DPR itu juga meyakini Lutfi akan membantu membuat terang perkara yang tengah diusut tersebut.
BACA JUGA: Muhammad Lutfi Jabat Mendag, Tidak Sampai Dua Tahun, Lalu Dicopot
Mulyanto pun berharap keterangan dari Lutfi dapat membuat penegak hukum bisa memberantas mafia migor secara menyeluruh, agar perekonomian di Tanah Air semakin baik.
“Jadi saya yakin dan percaya Pak Lutfi akan membongkar semua skandal migor ini di hadapan penyidik. Kita harus angkat topi kepada beliau,” kata Mulyanto.
BACA JUGA: KSPI Desak Jokowi Segera Copot Muhammad Lutfi dari Jabatan Menteri Perdagangan
Sementara, Adies Kadir, pimpinan Komisi III DPR mengungkapkan senada. Dia menilai, keterangan mantan mendag Lutfi sangat dibutuhkan Kejaksaan.
Dia meyakini, Kejagung tidak sembarang memanggil orang-orang tertentu. Politikus Golkar itu berharap Lutfi mau membongkar persoalan migor ini.
"Berikan penjelasan secara rinci agar kasus ini dapat terungkap siapa-siapa saja yang terlibat," katanya.
Guru Besar Hukum Universitas Borobudur Faisal Santiago di kesempatan berbeda menyampaikan keyakinannya bahwa Lutfi memberikan keterangan komprehensif, apa adanya, terkait kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas izin impor minyak goreng.
Menurut dia, Lutfi harus membuka apa yang terjadi sesungguhnya dalam kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas impor minyak goreng supaya bisa terungkap siapa dalang di belakang dari ini semua.
"Harusnya seperti itu (buka-bukaan) biar kelihatan juga siapa dibelakangnya," jelas Faisal, Rabu.
Dia juga mencermati, meski proses penegakan hukum berjalan, harga minyak goreng belum juga mengalami penurunan.
Faisal berpandangan bahwa penerapan HET yang dilakukan Kemendag di masa Lutfi sudah benar. Menurutnya, penghapusan HET dan mengikuti harga pasar menyebabkan kelangkaan minyak goreng.
"Itu terjadi karena kebijakan atau aturan yang menyebabkan hal itu terjadi," ujarnya. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif